Dolar menguat pada perdagangan di hari Rabu (25/10/2023) di awal sesi Asia, mendapat dukungan dari data ekonomi AS yang tangguh, sementara euro kesulitan untuk membuat kemajuan di balik suramnya prospek pertumbuhan di blok tersebut. Dolar Australia di sisi lain mampu naik lebih dari 0,5% sebagai reaksi awal menyusul angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di Australia sebagaimana data yang dilansir pada hari Rabu pagi.
Disebutkan bahwa aktifitas bisnis AS meningkat pada bulan Oktober karena sektor manufaktur keluar dari kontraksi lima bulan, data pada hari Selasa menunjukkan, sementara data terpisah yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan aktivitas bisnis zona euro sebaliknya secara mengejutkan berubah menjadi lebih buruk pada bulan ini.
Terhadap dolar, euro terakhir menguat 0,05% pada $1,0595, setelah turun 0,75% pada hari Selasa. Penurunan mata uang tunggal tersebut mengangkat indeks dolar dan terakhir stabil di 106,23, jauh dari level terendah satu bulan di 105,35 yang dicapai pada sesi sebelumnya. Euro adalah mata uang yang paling tertimbang dalam indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya.
Perekonomian zona euro sedang memasuki resesi, sehingga dampak ekonomi ini memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa mungkin telah mencapai puncak suku bunganya. Sebaliknya, Federal Reserve AS dapat terus menaikkan suku bunga hanya karena data ekonomi terlihat kuat.
Penguatan dolar membuat yen tetap berada di dekat ambang batas 150 yang diawasi ketat, dengan mata uang Jepang bertahan di 149,86 per dolar, setelah sebagian besar diperdagangkan sideways selama sebulan terakhir dan menjaga para pedagang tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi oleh otoritas Jepang. Tekanan meningkat pada Bank of Japan untuk mengubah kontrol imbal hasil obligasi seiring kenaikan suku bunga global. Kenaikan batas imbal hasil yang ditetapkan tiga bulan lalu sedang dibahas sebagai kemungkinan menjelang pertemuan kebijakan minggu depan, kata sumber awal pekan ini.
Di tempat lain, sterling naik 0,04% menjadi $1,2165, sedangkan dolar Selandia Baru menguat 0,08% menjadi $0,5849. Dolar Australia terakhir naik 0,35% pada $0,6378. Dalam pertemuan Reserve Bank of Australia pada bulan November nanti kemungkinan akan berlangsung secara langsung, dan suku bunga akan dinaikkan menjadi 4,35%. Diyakini hal ini akan menjadi kenaikan yang hawkish.