Bursa saham global terun turun, semakin mengkhawatirkan investor di akhir pekan, Jumat (26/10). (Foto istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS berakhir turun tajam perdagangan akhir pekan lalu. Hasil laporan keuangan yang mengecewakan ditambah dengan prospek masa depan ekonomi global yang tidak menentu, menambah kekhawatiran pasar.

Indek Dow Jones ditutup 296,24 poin lebih rendah pada 24.688,31 setelah turun 539 poin pada tengah sesi perdagangan. Indek Nasdaq turun 2,1 % ke 7.167,21. Pada posisi terendahnya, sektor teknologi jatuh lebih dari 3 %. Indek S&P 500 turun 1,7 % ke 2.658,69. Indek sempat memasuki wilayah koreksi, dengan koreksi lebih dari 10 % di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan September.

Pada perdagangan di bursa saham Asia, perdagangan berlangsung fluktuasi dan berombak, berakhir turun, karena angka penjualan kuartal ketiga yang mengecewakan dari Alphabet dan Amazon. Laporan yang dirilis paska penutupan pasar AS memicu kekhawatiran baru tentang prospek pendapatan perusahaan AS. Berbagai faktor lain seperti ketegangan perdagangan, kekhawatiran atas keuangan pemerintah Italia dan risiko Brexit juga mengurangi sentimen investor menjelang akhir pekan.


Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 276,83 poin atau 1,1 % menjadi 24.717,63 setelah laporan pemerintah menunjukkan defisit perdagangan Hong Kong melebar pada bulan September dari tahun lalu. Bursa saham Jepang menyerah sejak awal perdagangan dan mengakhiri perdagangan lebih rendah oleh kecemasan prospek pertumbuhan pendapatan AS. Indek Nikkei 225 turun 84,13 poin atau 0,4 % ke 21.184,60.


Bursa saham Korea Selatan jatuh mencapai posisi terendah baru dalam 21 bulan ini. Investor khawatir tentang ketidakpastian politik dan ekonomi yang bisa membebani pertumbuhan laba emiten. Indek Kospi jatuh 36,15 poin atau 1,8 % menjadi 2,027.15. Penurunan ini sekaligus memperpanjang penurunan beruntun dalam empat sesi terakhir. Saham-saham di sektor kimia memberikan penurunan terbesar, dengan LG Chem dan Lotte Chemical berakhir masing-masing sekitar 5 %.