ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia melanjutkan penguatannya diakhir minggu ini. Kenaikan kembali bursa saham global minggu ini, menjadi pendorong naiknya indek bursa menyusul menurunnya kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga.
Sejumlah indeks diperkirakan bisa menutup perdagangan minggu ini dalam posisi terbaik mereka dalam beberapa bulan. Sejumlah faktor membuat kemungkinan ini terbuka. Salah satunya adalah harga minyak mentah yang melonjak ke posisi tertinggi dalam 3 ½ tahun pada beberapa perdagangan terakhir ini.
Indek Hang Seng Hong Kong naik 1,4% hingga sesi ini. Hang Seng berada pada kecepatan untuk mencetak kinerja mingguan dengan kenaikan beruntun. Indeks telah berkinerja buruk, dengan enam penurunan mingguan dalam tujuh tahun terakhir. Saham AIA, perusahaan asuransi publik terbesar di Asia, naik hampir 3% untuk mencapai rekor tertinggi baru sementara pembuat mobil Geely naik 4%. Indek Nikkei terlihat naik pada perdagangan akhir minggu ini sebesar 1,16%.
Sentimen lain yang ikut mendorong kenaikan indek adalah aksi short-covering dan turunnya dolar AS. Indek Dolar AS mengalami penurunan terbesar dalam tujuh minggu setelah kenaikan yang lebih lemah dari perkiraan untuk harga konsumen AS di bulan April. Jatuhnya Dolar bersama dengan imbal hasil obligasi jatuh pada kekhawatiran yang didinginkan dari laju kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve.
Laporan ekonomi terkini menunjukkan kenaikan yang lebih lemah dari perkiraan untuk harga konsumen AS di bulan April membantu mendorong dolar dan imbal hasil obligasi lebih rendah setelah kenaikan baru-baru ini, mendinginkan kekhawatiran laju peningkatan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve. Data inflasi merupakan sentiment positif untuk bursa saham Asia, hal ini bisa memberikan investor “beberapa jaminan” bahwa angka inflasi sebaiknya tetap diperiksa.
Memang terlalu dini untuk menyatakan bahwa pasar telah berubah, karena banyak investor yang tersisa di sela-sela sementara perdagangan AS-Cina meludah terus. Melawan kenaikan ini adalah Cina, di mana terjadi penurunan sekitar 1% pada saham berkapitalisasi lebih kecil mengirim tolok ukur di seluruh papan lebih rendah pada istirahat tengah hari. Indek Cina Shanghai turun 0,7%.
Sementara itu, harga minyak berjangka turun sedikit pada tengah hari di Asia, setelah mencapai level tertingginya dalam lebih dari tiga tahun Kamis. (Lukman Hqeem)