ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS pada perdagangan Jumat (26/04) lalu ditutup lebih tinggi, karena Nasdaq mengikuti Dow Jones dan S&P 500 naik. Indeks S&P 500 bahkan memimpin dengan kenaikan hampir 0,3%, diikuti indeks Nasdaq yang naik 0,2% dan indeks Dow Jones naik 0,1%.
Indeks Dow Jones bergerak naik setelah rilis data pertumbuhan PDB kuartal pertama berjalan pada laju tahunan 3,2%, jauh di atas ekspektasi 2,3%. Namun kenaikan pada Jumat lalu dibatasi oleh laporan pendapatan perusahaan yang mengecewakan dari Exxon Mobil dan Intel.
Di sisi ekonomi, AS dalam posisi yang kuat setelah melaporkan tingkat pertumbuhan 3,2 persen pada kuartal pertama 2019 dan Federal Reserve enggan untuk menaikkan suku bunga bahkan di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid. Indeks Dow Jones dan pasar saham lain berpeluang menguat kembali dalam waktu dekat.
Dalam perdagangan di pasar Asia, bursa saham Hong Kong ditutup lebih tinggi. Indek Hang Seng naik 0,19%, menjadi 29.605,01. Faktor perlambatan ekonomi global yang belum mereda masih terus menghantui pelaku pasar meski trade war antara AS-China mendekati kesepakatan.
Delegasi AS rencananya kembali mengunjungi Beijing pada 30 April untuk melakukan pembicaraan dagang lanjutan dengan China. Sepertinya ini merupakan pembicaraan yang menentukan bagi permasalahan trade war selama ini.
Dilaporkan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyepakati perjanjian dagang kedua negara.
Bursa saham Tokyo ditutup lebih rendah setelah laporan pendapatan perusahaan yang mengecewakan dari sektor teknologi tinggi. Pelaku pasar sendiri memilih untuk membukukan keuntungan disaat Pasar saham akan tutup untuk liburan 10 hari guna merayakan penobatan Putra Mahkota Naruhito.
Indeks Nikkei kehilangan 0,22 persen menjadi 22.258,73 . Untuk minggu ini, indeks naik 0,26 persen, kenaikan minggu keempat berturut-turut. Investor mewaspadai kejadian guncangan pasar paska libur panjang sebagaimana pada liburan Tahun Baru, yang menguatkan nilai yen terhadap dolar.
Indeks Nikkei akan tutup sepanjang minggu 28 April – 3 Mei 2019, dan hanya Nikkei Futures yang bergerak dari jam 13.55 – 03.45 WIB
Bursa saham Seoul di Korea Selatan berakhir turun. Mencatat penurunan ketiga berturut-turut. Investor institusi melepas saham lokal, dimana Won Korea Selatan juga jatuh untuk sesi kelima berturut-turut, bergerak di dekat level terendah sejak awal 2017, sementara imbal hasil obligasi juga jatuh. Indeks Kospi turun 11,19 poin, atau 0,51 persen, pada 2.179,31. Dimana dalam catatan sepekan, KOSPI telah kehilangan 1,66 persen.
Investor asing adalah pembeli bersih saham dengan nilai transaksi sebesar 34,8 miliar won di papan perdagangan utama, sementara investor institusi adalah penjual bersih dengan nilai transaksi sebesar 183,8 miliar won.
Sentimen pasar berkurang oleh pertumbuhan ekonomi yang lemah di kuartal pertama. Akibatnya banyak investor yang lebih memilih aset yang lebih aman di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi negara itu. (Lukman Hqeem)