ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Eropa naik pada awal perdagangan Rabu (07/02/2018). Kenaikan ini memecahkan penurunan dalam tujuh kali perdagangan terakhir.
Kenaikan yang terjadi di lantai bursa di Eropa, mengikuti hasil perdagangan di Wall Street sebelumnya. Bursa Saham AS bergerak naik kembali setelah sempat jatuh pada perdagangan sebelumnya atas aksi jual besar-besaran. Kenaikan imbal hasil Obligasi AS menjadi pendorong aksi jual kali ini. Kepanikan yang melanda pasar global semakin memperparah bursa Eropa selanjutnya.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,5% menjadi 374,65, menguat kembali dari penutupan terendah sejak akhir Agustus tahun lalu, pada hari Selasa. Ini juga mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak Juni 2016 pada hari Selasa, sebagai bagian dari putaran pasar global yang dimulai di A.S. pada Senin siang. Indeks DAX 30 naik 0,4% mencapai 12.441,58, sementara CAC 40 Prancis, naik 0,4% menjadi 5.184,71. Indeks FTSE 100 Inggris, naik 0,7% menjadi 7.187,95. Pada perdagangan mata uang, pasangan EURUSD turun menjadi $ 1,2369 dari $ 1,2379 saat penutupan hari Selasa di New York. Pasangan GBPUSD, diperdagangkan pada $ 1,3942, turun tipis dibandingkan dengan $ 1,3950.
Setelah kerugian yang tajam pada hari Selasa, para pedagang membeli kembali saham-saham Eropa yang dipukul habis-habisan dan menekan kenaikan yang solid di akhir sesi A.S. Dow Jones Industrial Average pada hari Selasa mengayunkan lebih dari 1.000 poin intraday, karena investor menyesuaikan diri dengan volatilitas yang meningkat setelah bertahun-tahun pasar yang tenang.
Dow Jones pada hari Senin mengalami penurunan satu hari terbesar yang pernah ada, karena kenaikan imbal hasil obligasi dan mengisyaratkan bahwa inflasi A.S. meningkat lebih cepat daripada yang diperkirakan memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi saat ini.
Sementara itu, di Jerman, laporan media mengatakan bahwa partai Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan mitra kiri tengahnya telah menyetujui sebuah kesepakatan formal untuk membentuk sebuah koalisi pemerintahan.
Hal ini mendorong investor mengawasi pembicaraan koalisi antara partai CDU Merkel yang konservatif dan SPD kiri-tengah. Kedua pihak bernegosiasi sepanjang malam dan pada hari Rabu pagi dilaporkan telah mendapat kesepakatan mengenai sebuah koalisi besar untuk membentuk sebuah pemerintahan.
Jika dikonfirmasi, kesepakatan tersebut akan mengakhiri perselisihan politik selama empat bulan ini di Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Jerman belum memiliki pemerintahan baru setelah pemilihan umum September, karena gagal menghasilkan mayoritas untuk satu partai.
Sementara ekonomi global terus menunjukkan prospek ekonomi yang positif, volatilitas seputar pergerakan beberapa hari terakhir ini cenderung mengenalkan unsur ketidakpastian dan kehati-hatian dalam beberapa hari ke depan, setidaknya sampai aksi harga mulai mereda. dan menjadi sedikit lebih stabil.
Kedepannya, diperkirakan baik bursa DAX dan CAC40 akan berada di bawah rata-rata pergerakan 200 hari jangka panjang mereka. Ini akan menjadi kinerja pertama kalinya sejak kuartal ketiga tahun 2016, serta meningkatkan prospek bahwa pergerakan selanjutnya akan memasuki periode konsolidasi.
Sementara itu, indikator ekonomi Jerman terkini menunjukkan adanya penurunan produksi Jerman pada akhir 2017, namun kementerian ekonomi negara itu mengatakan bahwa pesanan produksi mendatang akan kuat dalam beberapa bulan mendatang. Produksi industri pada bulan Desember turun 0,6% dari bulan November, dipimpin oleh output konstruksi, kementerian tersebut mengatakan pada hari Rabu. Itu dibandingkan dengan perkiraan penurunan 0,5%. (Lukman Hqeem)