Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Euro memperpanjang penurunan dan saham melayang rendah karena respons keras Spanyol terhadap ancaman pemisahan Catalunya. Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa krisis tersebut dapat meningkat. Dolar menguat di tengah spekulasi ketua Federal Reserve berikutnya akan lebih hawkish.

Meski sebuah peringatan dikeluarkan pihak Korea Utara bahwa sebuah perang nuklir dapat “pecah setiap saat.” Kondisi yang mengkhawatirkan pasar ini tetap tidak mampu mendorong harga emas. Harga Emas menurun. Justru minyak mentah WTI melanjutkan dorongannya di atas $ 52 per barel karena ketegangan di Irak bertahan.

Spanyol memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2018, mengakui dampak dari krisis politik yang meningkat yang menyebabkan Pengadilan Nasional di Madrid memenjarakan dua separatis Catalan terkemuka. Negara Spanyol menaikkan tekanan pada para pemimpin separatis karena Perdana Menteri Mariano Rajoy mencoba membujuk Presiden Catalan Carles Puigdemont untuk menjatuhkan dorongan untuk kemerdekaan atau melihat Madrid menguasai langsung wilayah tersebut.

Dolar menguat, seiring kenaikan popularitas John Taylor, sebagai kandidat Gubernur The Fed. Sikap taylor yang dikenal Hawkish dengan peraturan kebijakan yang menyarankan suku bunga yang lebih tinggi, dikatakan telah mengesankan Presiden Donald Trump. Sejumlah pembicara Fed dan penerbitan Beige Book minggu ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan A.S.

Hampir semua mata uang menurun dalam empat hari ini, mencatat sebagai penurunan terpanjang sejak Mei. Indek Dolar AS Bloomberg naik 0,1 persen ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Memberikan sentiment negatif bagi Euro yang terpeleset 0,2 persen menjadi $ 1,1767, terlemah dalam lebih dari seminggu.Kenaikan terjadi di Poundsterling Inggris sebesar 0,2 persen menjadi $ 1,3274 dan Yen Jepang yang naik kurang dari 0,05 persen menjadi 112,17 per dolar.

Poundsterling menguat di tengah spekulasi bahwa Band of England akan memberikan kenaikan tingkat suku bunganya untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade dibulan depan. Gubernur Mark Carney dijadwalkan menangani anggota parlemen di London pada hari Selasa karena setelah data menunjukkan inflasi di Inggris meningkat pada bulan September.

Bursa Komoditi di sesi perdagangan Asia diwarnai dengan penguatan Minyak Mentah West Texas Intermediate naik 0,5 persen menjadi $ 52,11 per barel, tertinggi dalam hampir tiga minggu namun harga emas turun 0,5 persen menjadi $ 1,289.75 per ounce, terlemah dalam seminggu.

Bursa Saham Asia ditutup menguat sebesar 0,2% di Tokyo setelah naik 0,6%. Indek Kospi Korea Selatan naik 0,2 persen, sementara Indek Indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite Index tidak banyak berubah dari harga pembukaannya.

Ada beberapa berita utama yang bisa menjadi sentiment pergerakan pasar dalam seminggu kedepan. Di antaranya sejumlah pernyataan dari para Gubernur The Fed seperti Gubernur The Fed wilayah Philadelphia Pat Harker pada hari Selasa, dan Wilayah New York Bill Dudley dan Wilayah Dallas, Robert Kaplan pada hari Rabu.

Sejumlah data ekonomi A.S. akan diterbitkan, mencakup beberapa laporan perumahan bulan September. Awal pembangunan rumah baru dan penjualan properti yang dimiliki sebelumnya mungkin akan menunjukkan dampak negatif Badai Harvey dan Irma atas permintaan dan bangunan. Sementara itu, Cina juga akan mengeluarkan data untuk PDB, produksi industri dan penjualan ritel pada hari Kamis. Dari bursa saham, musim pelaporan keuangan ini juga akan menanti pelaporan dari perusahaan keuangan utama A.S. termasuk Morgan Stanley, Goldman Sachs Group Inc. dan Blackstone Group LP. (Lukman Hqeem)