Trader di Bursa Saham AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor baru dalam perdagangan di hari Rabu (24/07/2019), didorong oleh campuran data pendapatan dan ekonomi dengan penyelidikan antimonopoli yang mendorong kenaikan saham-saham di sektor teknologi. Sayangnya, Indek Dow Jones harus berakhir lebih rendah setelah laba mengecewakan dari Boeing dan Caterpillar.

Indek Dow Jones berakhir dengan catatan turun 79,22 poin atau 0,3% menjadi 27,299,97, tetapi Indek S&P 500 naik 14,09 poin atau 0,5% ke posisi tertinggi sepanjang masa di 3,019,56. Indek Nasdaq ditutup naik 70,10 poin atau 0,9% ke tertinggi baru jadi di 8,321,50. Sepanjang tahun ini, Indek S&P 500 telah naik 20,45% sementara Nasdaq naik 25,41%.

Saham produsen semikonduktor, Texas Instruments Inc. yang diperdagangkan di PHLX Semiconductor Index melonjak 3,1% menjadi 1,622,02, mencapai rekor pertama sejak 24 April. Lebih dari 25% perusahaan indeks S&P 500 juga telah melakukan paparan publik kwartal kedua dimana rata-rata penghasilan sejauh ini solid. Sebanyak 78% telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Sayangnya, sejumlah komponen Dow Jones justru melaporkan laba yang mengecewakan. Caterpillar Inc. misalnya harus mengakui terjadinya penurunan sebesar 4,5%, sebagaimana yang diperkirakan yang melanjutkan tren turun kinerja di saham industri selama musim pendapatan kuartal kedua. Boeing Co. juga harus kehilangan 3%, setelah raksasa dirgantara berayun ke zona merugi di kuartal kedua.

Facebook telah menghasilkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, perkiraan konsensus analis PayPal Motorcycle untuk pendapatan, PayPal memberikan hasil yang lebih panas dari yang diperkirakan.

Departemen Kehakiman Selasa malam mengatakan divisi antitrustnya sedang meninjau “apakah platform online yang memimpin pasar telah mendapatkan kekuatan pasar dan terlibat dalam praktik-praktik yang mengurangi kompetisi, menghambat inovasi, atau membahayakan konsumen.”

Facebook dan Apple Inc. menurut regulator pemerintah adalah yang paling serius untuk melakukan tindakan antimonopoli, sementara orangtua Google,  Alphabet Inc. dan Amazon.com Inc. sedang dalam pengawasan.

Meski dibawah pengawasan, namun tidak mengurangi minat investor. Mereka yakin masih akan terus bullish saham Apple, Google, Facebook, dan Amazon. Emiten ini masih menjadi incaran pada saat ini.

Sementaa itu, data ekonomi AS yang dirilis juga menunjukkan bahwa penjualan rumah baru mengalami kenaikan dibulan Juni. Ini merupakan kenaikan yang pertama dalam tiga bulan, tetapi perkembangan perusahaan pada bulan Juli berada pada laju paling lambat dalam hampir 10 tahun. IHS Markit mengatakan ada penurunan tipis ke-50 dari 50,6 pada Juni, menandai level terendah sejak September 2009 tepat saat ekspansi saat ini sedang berlangsung.

Data lain yang dirilis menunjukkan bahwa produksi manufaktur AS di kuartal pertama dan kedua tahun ini mengalami perlambatan.  Penurunan ini berlangsung back-to-back untuk pertama kali sejak soft patch pada 2015 dan 2016. Perlambatan ini bersamaan dengan perlambatan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global. Dengan data yang suram demikian ini semakin memperkuat dorongan bahwa The Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga pada minggu depan.

Sentimen positif pasar masih bersumber dari perkembangan perundingan AS – China dalam upaya mencari jalan dalam mengakhiri perang dagang saat ini. Diberitakan pada hari Selasa bahwa sebuah delegasi dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dijadwalkan melakukan pertemuan di China untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan minggu depan, demikian Wall Street Journal melaporkan. Ini menandai pembicaraan perorangan pertama sejak KTT G20 bulan lalu.

Dalam perdagangan Obligasi, Imbal hasil surat utang negara dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan 2,3 basis poin menjadi 2,052%.

Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah AS mengalami penurunan. Meski terjadi penurunan pasokan minyak sebesar 11 juta barel akibat badai. Namun permintaan energi jauh lebih lemah. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman bulan September turun 89 sen, atau 1,6%, menjadi US $ 55,88 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX).

Harga emas berjangka pada hari Rabu mendapat dukungan dari sikap Bank Sentral Eropa, yang diperkirakan akan memangkas suku bunganya. Disi lain Investor, juga bersandar pada kemungkinan lebih tinggi Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa perjanjian perdagangan, hard brexit. Hal ini  mendorong harga logam mulia lebih tinggi. Harga emas naik 0,4% menjadi $ 1,427. Sementara indek Dolar AS turun 0,1%.

Bursa saham Asia sebagian besar berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, dimana Indek Nikkei 225 naik 0,4% dan Indek Hang Seng Hong Kong naik 0,2%. Indek saham Eropa justru berakhir lebih rendah. (Lukman Hqeem)