Gold, emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas di perdagangan bursa berjangka AS berakhir lebih tinggi di hari Rabu (24/07/2019). Dorongan kenaikan bersumber dari data ekonomi suram, sehingga meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral utama,  termasuk sehari menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa.

Bank sentral Eropa pada hari Kamis diperkirakan akan meletakkan dasar untuk penurunan suku bunga, sedangkan AS Federal Reserve akan memotong suku bunganya minggu depan. Stephen Innes, managing partner di Vanguard Markets kepada ESANDAR, mengatakan, “keran pelonggaran kuantitatif terlihat lebih dekat untuk ditolak pada minggu ini dan indeks yang lebih lemah ini” . Menurutnya, bank sentral AS telah “beralih ke model manajemen risiko yang memerlukan dosis besar stimulus untuk menangkal efek menular dari lingkungan makro global yang menua ini.”

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di bursa Comex, NYMEX naik $ 1,90, atau 0,1%, untuk menetap di $ 1,423.60 pada ons, meskipun harga mengakhiri sesi di bawah tertinggi sesi di $ 1,430. Harga turun 0,4% pada hari Selasa.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Indek PMI manufaktur dari Markit turun menjadi 50,0 pada Juli dari 50,6 sebulan sebelumnya, menandai level terendah sejak September 2009. Sementara Indek PMI sektor jasa naik menjadi 52,2 pada bulan Juli dari 51,5.

Pada titik tertentu, dengan data PMI yang demikian, menimbulkan pertanyaan bahwa ditengah titik kontraksi, apa yang mungkin Fed tahu namun pasar tidak mengetahuinya. Data PMI ini memang berdampak secara lokal saja, terisolasi fenomena masing-masing negara. Indek PMI Zona Euro misalnya, dengan hasil yang sangat memprihatinkan, dimana sektor manufaktur Jerman bahkan lebih dalam ke wilayah kontraksi dan ECB yang berpeluang memangkas suku bunganya lebih rendah untuk pelonggaran baru.

Investor emas, dengan kesempatan yang lebih baik melihat proses Brexit dari Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa perjanjian perdagangan, mendorong logam lebih tinggi. Boris Johnson secara resmi mengambil alih kepemimpinan yang membawa Inggris keluar dari Uni Eropa, dimana janji pendahulunya Theresa May gagal dilakukan. Namun, Johnson berharap untuk menempuh lewat jalur yang keras pada pakta UE.

Emas mendapat dorongan dari meningkatnya peluang Brexit tanpa kesepakatan, yang juga secara signifikan meningkatkan peluang QE di benua itu. Namun, reli telah menghasilkan peningkatan arus berita perdagangan AS-Cina dan tingkat tinggi jaminan investor bahwa panjang spekulatif substansial telah dibangun di atas $ 1.400. Sebagaimana pertemuan tingkat tinggi AS – China yang akan dilakukan minggu depan, yang pertama kali sejak Mei silam. (Lukman Hqeem)