ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat berbalik arah naik, setelah anjlok dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Indek saham dalam perdagangan yang penuh gejolak pada Jumat (12/10). Namun secara mingguan kinerja Wall Street masih tercatat terkoreksi.
Penyebabnya, keresahan investor atas kenaikan suku bunga, valuasi teknologi canggih dan kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi. Indek Dow Jones naik 287,16 poin menjadi 25.339,99, dipimpin kenaikan saham Visa sebesar 4,7%. Indek S&P 500 melonjak 1,4% menjadi 2.767,13, menghentikan penurunan beruntun selama enam hari, karena sektor teknologi mampu melonjak 3,2%. Sementara Indek Nasdaq naik sekitar 2% ke 7.496,89.
Pada perdagangan di Bursa saham Hong Kong, ditutup dengan menguat kembali pada akhir perdagangan minggu lalu. Indek Hang Seng jatuh 3,5 % sehari sebelumnya, tetapi kekhawatiran tentang prospek perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi terus meredam sentimen. Indeks Hang Seng berakhir 2,1 % didukung kenaikan saham-saham di sektor Teknologi yang naik 5,45 %. Didukung kenaikan saham Tencent Holdings, yang melonjak 8 %.
Bursa saham Tokyo berakhir naik setelah investor melakukan aksi beli pada saham – saham yang sebelumnya jatuh. Indek Nikkei 225 naik 103,80 poin, atau 0,46 %, berakhir pada 22.694,66.
Sementara bursa saham Seoul juga mengikuti kenaikan bura regional. Indek Kospi pulih menyusul menguatnya kembali bursa saham China. Sentimen fundamental mendorong kenaikan kali ini dimana angka ekspor China naik dibulan September.
Kenaikan ini dianggap signifikan ditengah tekanan perang dagang AS – China. Ekspor China dibulan September naik 14.5 % dari tahun sebelumnya, ini merupakan laju tercepat sejak Februari. Angka ini Jauh di atas 9.8 persen bulan dibulan Agustus dan diatas perkiraan awal yang justru memperkirakan akan turun 8.9 %.
Surplus perdagangan Cina dengan AS mencapai $ 34.13 miliar pada bulan September, melampaui rekor $ 31.05 miliar pada bulan Agustus. Saham SK Hynix melonjak 5.07 %, memimpin kenaikan di bursa. (Lukman Hqeem)