ESANDAR – Dolar Amerika Serikat (AS) berusaha memangkas kerugian dengan bergerak naik tetapi tetap lebih rendah terhadap Euro dan Yen dalam perdagangan di hari Rabu (15/01/2020) setelah AS dan Cina menandatangani kesepakatan fase satu untuk mengurangi perang dagang mereka. Kedua negara mengumumkan akan menurunkan sejumlah tarif dan meningkatkan pembelian barang dan jasa. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar atas konflik selama 18 bulan ini. Namun demikian, kesepakatan tersebut tidak mengubah diberlakukannya tarif 25% untuk sejumlah besar barang industri dan komponen asal Cina senilai $250 miliar yang digunakan oleh pabrikan AS.
Para pelaku pasar sebenarnya tidak banyak bereaksi dengan penandatanganan perjanjian perdagangan tersebut, sebagaimana hanya terlihat menjadi sentimen negatif yang ringan untuk Dolar AS. Mengingat secara umum, dolar AS telah berperforma relatif baik di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh perang perdagangan yang berkepanjangan.
Sayangnya, dalam perdagangan terhadap Euro, dolar AS harus berakhir lebih rendah 0,21% di $1,1149. Dolar AS juga melemah sekitar 0,1% terhadap yen Jepang dan ditutup di ¥109,87, setelah mata uang Jepang pada hari Selasa mencapai level terlemah sejak Mei di ¥110,20. Poundsterling juga menguat terhadap Dolar AS, berbalik dari kerugian sebelumnya setelah data ekonomi menunjukkan inflasi di Inggris naik meski menjadi yang paling lambat dalam tiga tahun ini. Hasil ini cukup menghidupkan harapan pasar bahwa Bank of England akan memangkas suku di bulan ini.
Franc Swiss pun menguat terhadap dolar AS dalam lebih dari setahun, dan tertinggi terhadap euro dalam hampir tiga tahun, setelah AS pada Senin menambahkan Swiss ke dalam daftar pantau manipulator mata uang. Para analis mengatakan pencantuman itu dapat mencegah Swiss National Bank (SNB) dari aksi intervensi untuk mencoba membatasi apresiasi franc lebih lanjut, meskipun kementerian keuangan Swiss mengatakan langkah intervensi tidak akan memiliki konsekuensi langsung.
Secara teknis, pasangan EURUSD masih akan menguat dan terus berusaha untuk menembus level resistensi di 1.1162 kembali. Bagi Euro, keberhasilan menembus level ini akan menjadi pijakan yang kuat untuk melanjutkan kenaikan setidaknya hingga ke 1.1200. Sebaliknya, jika gagal maka Euro akan terkoreksi dengan target turun ke 1.1140 dan terdalam bias mencapai 1.1100.
Poundsterling berusaha menguat kembali pula, dengan menguji level resistance di 1.3045. terobosan di level ini dapat membuka jalan GBPUSD naik ke 1.3100. Waspadai aksi ambil untung yang bisa membuat GBPUSD turun kembali menguji level 1.3000 hingga 1.2980.
Aussie mengakhiri perdagangan AUDUSD di 0.6901 atau lebih tinggi 0,01%. Rona positif masih menyelimuti pasangan ini untuk menembus level resistensi di 0.6912. target kenaikan lebih lanjut mengarahkan ke 0.6960. Kegagalan menguat kembali akan membawa peluang koreksi untuk ke wilayah support di 0.6897- 0.6880.
Dolar AS dalam perdagangan dengan Yen Jepang berakhir turun di 109.87 atau lebih rendah -0,10%. USDJPY tidak mengubah potensi konsolidasi di dalam rentang 109.71 – 110.19. Perdagangan masih akan bergerak bolak-balik dengan targer keatas di atas 109.90. Selanjutnya USDJPY berpotensi untuk naik ke 110.19 – 110.60. Keuntungan yang dibukukan oleh para pedagang akan membuka peluang koreksi ke di 109.80- 109.40.