ESANDAR – Dolar Amerika Serikat (AS) menguat secara moderat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya dalam perdagangan di hari Kamis (15/08/2019). Greenbacks pulih dari pelemahan diawal perdagangan akibat aksi safe-haven yen. Sejumlah data ekonomi AS yang dirilis dianggap cukup solid. Angka penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan mengurangi kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat menuju resesi.
Sebelumnya, pasar merasa khawatir akan terjadi resesi. Hal ini mendorong permintaan akan mata uang safe haven seperti Yen Jepang di hari Rabu. Kekhawatiran semakin menguat setelah kurva imbal hasil surat utang AS bergerak terbalik untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Namun, Yen kemudian memilih mundur pada hari Kamis setelah data ekonomi AS menunjukkan penjualan ritel melonjak pada Juli, membantu meredakan kekhawatiran pasar keuangan tentang ekonomi AS, yang telah menikmati ekspansi terpanjang dalam sejarah negara itu.
Penjualan ritel AS naik pada Juli karena konsumen membeli sejumlah barang bahkan ketika mereka mengurangi pembelian kendaraan bermotor, yang dapat membantu meredakan ketegangan pasar keuangan tentang kesehatan ekonomi AS. Dolar naik 0,11 persen terhadap yen.
Indeks dolar AS naik 0,11 persen menjadi 98,095, mendekati level tertinggi dua minggu. Pasar obligasi AS terus menunjukkan tanda kehati-hatian dengan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 30-tahun merosot ke rekor terendah di bawah dua persen dan obligasi pemerintah bertenor 10-tahun yang menjadi acuan turun ke palung tiga tahun.
Pembalikan kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS minggu ini diyakini masih akan bertahan selama periode waktu terten. Hal ini bisa menjadi sinyal bearish untuk ekonomi AS, sebagaimana dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral AS wilayah St. Louis James Bullard pada hari Kamis.
Dolar Australia naik 0,47 persen menjadi 0,6779 dolar AS setelah data menunjukkan ekonomi Australia telah menambahkan perkiraan 41.100 pekerjaan baru pada Juli. Namun, ketika perang perdagangan China-AS menimbulkan kekhawatiran akan resesi global, bisnis menghadapi risiko terperangkap dalam lingkaran setan yang terjadi dengan sendirinya, seorang bankir bank sentral Australia memperingatkan.
Sementara itu, Poundsterling naik 0,42 persen terhadap dolar AS, dibantu oleh penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan dan berita bahwa oposisi Partai Buruh Inggris telah memulai upayanya untuk menjatuhkan Perdana Menteri Boris Johnson dan menghentikannya mengambil Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, sebagaimana laporan dari Reuters. (Lukman Hqeem)