Harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas pulih dari kerugian dalam perdagangan sebelumnya. Harga mengalami kenaikan secara moderat di hari Kamis (15/08/2019) dengan penyelesaian tertinggi pada level lebih dari enam tahun. Aksi beli terjadi didorong munculnya risk aversion yang dilakukan investor terkait adanya risiko atas kondisi ekonomi global saat ini.

Besarnya keuntungan di pasar emas hari Rabu agak mengecewakan karena adanya penurunan sebesar 800 poin di Dow Jones dan longsoran perkiraan mengerikan untuk ekonomi AS. Namun para investor terus mendorong uang ke arah emas dalam perjalanan menuju kualitas, dan itu sulit untuk sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran perlambatan ekonomi tanpa peningkatan hubungan perdagangan atau serangkaian poin data AS yang kuat.

Emas untuk pengiriman Desember GCZ19, -0,02% melekat pada $ 3,40, atau 0,2%, untuk menetap di $ 1,531.20 per ounce, penyelesaian kontrak paling aktif tertinggi sejak 11 April 2013, data FactSet menunjukkan. Perak September SIU19, -0,05%, bagaimanapun, berpegang pada beberapa jika kerugian sebelumnya, untuk menyelesaikan 6,6 sen, atau 0,4% lebih rendah, pada $ 17,214 per ounce.

Harga akan tetap rentan terhadap sifat yang tidak terduga dari berita utama perdagangan AS-Cina sementara Dolar AS stabil dan akan terus membujuk aksi ambil untung dalam waktu dekat. Pada awal perdagangan di hari Kamis, terjadi penurunan harga karena indeks saham acuan AS bergerak naik menyusul kekalahan dalam perdagangan di hari Rabu.

Dorongan kenaikan bursa saham didapatkan dari inspirasi oleh kekhawatiran resesi yang berkembang terkait dengan data ekonomi yang lemah dari Eropa dan Cina. Disisi lain terjadi pembalikan ukuran utama kurva yield A.S., dimana pasar akan melihat ini sebagai sinyal peringatan adanya resesi, hal ini memperbesar kerugian di Wall Street.

Sejumlah data ekonomi AS yang dirilis pada hari Kamis, seperti tingkat penjualan ritel AS yang melonjak di bulan Juli, dengan naik 0,7% lebih baik dari perkiraan. Kemudian data produksi industri di bulan Juli, turun 0,2%, menandai penurunan kedua dalam empat bulan terakhir.  Angka-angka ini masih dianggap solid membuat bursa saham AS mengalami penguatan kembali.

Bursa saham AS juga mendapatkan sentiment positif yang bersumber dari pernyataan juru bicara kementerian luar negeri China. Ia mengatakan bahwa Beijing masih berharap untuk mencapai solusi yang dapat diterima bersama dalam konflik perdagangan. Sebelumnya, Cina mengatakan siap untuk mengambil langkah yang tidak ditentukan untuk membalas tarif AS yang direncanakan mulai berlaku pada 1 September. (Lukman Hqeem)