ESANDAR – Bursa saham Amerika Serikat berakhir dengan naik lebih tinggi dalam perdagangan hari Kamis (15/08/2019). Para investor nampak berusaha menyeimbangkan ketegangan pasar akibat memanasnya ketegangan Paerang Dagang AS – China dan kekhawatiran akan datangnya resesi ekonomi global, dengan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang bernada optimis.
Data penjualan ritel AS dan pendapatan cukup solid dan mampu memberikan dorongan kenaikan pada sejumlah emiten di Dow Jones seperti Walmart Inc. Indek Dow Jones mampu berakhir naik sebesar 100 poin, atau 0,4%, medekati angka 25.579, sementara S&P 500 naik sekitar 7 poin, atau 0,2%, ditutup dekat 2.848. Indek Nasdaq melawan tren, dengan berakhir sekitar minus 7 poin lebih rendah di dekat 7,767, turun 0,1%.
Angka penjualan ritel dilaporkan lebih kuat dari perkiraan awal. Hal ini mendukung ekspektasi bahwa sentiment daya beli konsumen akan terus menopang ekonomi A.S., Tak heran bila kemudian seperti halnya kenaikan kuat untuk Walmart Inc. setelah laporan pendapatan perusahaan pengecer ini melampaui ekspektasi Wall Street. Saham Walmart memimpin kenaikan yang terjadi di bursa Dow Jones dengan kenaikan 6,1%.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri begitu saja bahwa masih ada kekhawatiran terkait perang dagang AS – China yang berlama-lama. Kabar terbaru menyatakan bahwa Beijing akan mengambil langkah yang tidak ditentukan dalam menanggapi tambahan tarif A.S. atas impor dari China.
Atas kondisi perang dagan yang masih burum ini, bursa saham AS dalam perdagangan di hari Rabu mengalami penurunan yang nyata. Bursa Dow Jones mencatat persentase penurunan satu hari terbesar sepanjang perdagangan di tahun ini.
Penurunan terjadi setelah ada inversi dalam ukuran utama kurva imbal hasil A.S. Hal ini menggarisbawahi kembali akan munculnya resesi dalam ekonomi AS. (Lukman Hqeem)