ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan pagi Kamis (27/12), dimana Indek Nikkei 225 Jepang melonjak lebih dari 3,5% setelah Wall Street pulih dari kerugian curam yang diderita pada sesi sebelumnya dan mencatat kenaikan terbesar sejak 2009.
Kenaikan saham Amerika Serikat datang setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pekerjaan Ketua Federal Reserve Jerome Powell tidak dalam bahaya, meredakan beberapa kekhawatiran pasar tentang masa depannya.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengkritik The Fed selama beberapa hari terakhir, menyebutnya “satu-satunya masalah ekonomi kita” dalam tweet. Trump juga mengatakan di hari Selasa bahwa The Fed “menaikkan suku bunga terlalu cepat sebab mereka berpikir ekonomi sangat baik.”
Bank sentral telah menaikkan suku bunga semalam empat kali tahun ini.
Di Asia, Indek Shanghai dan Shenzhen naik masing-masing 0,6% pada pukul 08.59 WIB. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat 0,5%.
Mengutip dari berbagai sumber, Bloomberg melaporkan bahwa delegasi pemerintah AS akan mengadakan pembicaraan perdagangan dengan para pejabat Tiongkok pada minggu 7 Januari.
Wakil Perwakilan Perdagangan AS Jeffrey Gerrish akan memimpin tim badanTrump – yang juga akan mencakup Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional David Malpass – kata Bloomberg.
Di tempat lain, Indek KOSPI Korea Selatan diperdagangkan 0,4% lebih tinggi, dan S&P/ASX 200 Australia meningkat 1,6%. (Lukman Hqeem)