Bursa saham

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham berjangka AS turun tajam pada perdagangan di hari Kamis (27/12), setelah reli besar-besaran untuk Wall Street sebagai balasan pukulan pada perdagangan di malam Natal.


Indek Dow Jones berjangka turun 350 poin, atau 1,6%, ke 22.545, sementara Indek S&P 500 berjangka turun 36,90 poin, atau 1,5%, ke 2.434,25 dan Indek Nasdaq turun 113,75 poin, atau 1,8%, menjadi 6.170,75.


Pada hari Rabu, Indek Dow Jones berakhir dengan kenaikan 1.086,25 poin, atau 5%, pada 22.878,45. Indek S&P 500 melonjak 5% berakhir pada 2.467,70. Indek Nasdaq naik 5.8% menjadi 6.554.36.

Secara persentase, ketiga indek utama mencatat kenaikan dalam satu hari terkuat sejak 23 Maret 2009, dan itu adalah kinerja sehari terbaik setelah Natal yang pernah ada. Rekor kenaikan ini datang pada ujung aksi jual brutal yang terjadi pada perdagangan di malam Natal pada hari Senin sebelumnya.

Mencatatkan rekor penutupan terendah untuk ketiga indek sejak 2017. Ketiga indeks utama turun lebih dari 10% untuk bulan ini dan Nasdaq tetap berada di wilayah pasar bearish.
Pasar nampak siap menyambut perdagangan hari ini dengan volatilitas tinggi. Dimana volume perdagangan cenderung landai karena masih dalam suasana liburan Natal. Bursa Saham diperkirakan akan melakukan terobosan lagi dalam perdagangan di minggu depan ketika pasar tutup untuk liburan Tahun Baru.

Ada beberapa kekhawatiran bahwa langkah besar dalam perdagangan kemarin dianggap terlalu berlebihan. Hal ini tercermin dalam kekuatan perdagangan antara Dolar AS dengan Yen Jepang. Pasangan USDJPY, yang dianggap sebagai surga bagi investor di saat ketidakpastian ekonomi dan pasar mengalami lompatan dari posisi terendah dalam 17-bulan ini. Sementara harga minyak melemah pada hari Kamis juga naik dan Imbal hasil Obligasi tenor 10-tahun turun menjadi 2,787%.


Para investor bak mendapatkan jaminan yang mereka inginkan atas keberlangsungan pekerjaan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell paska serangan verbal Trump. Disisi lain, belum ada jalan keluar untuk masalah besar lainnya, seperti penutupan layanan pemerintah federal yang berkelanjutan karena Washington bergumul mengenai pendanaan untuk dinding perbatasan yang diusulkan Trump.


Ada berita optimis untuk perdagangan global, dimana AS diperkirakan akan mengirim delegasi untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat China selama pada awal Januari nanti. Berita ini menurut Bloomberg News, akan menandai pertama kalinya delegasi Amerika dan Cina bertemu sejak KTT G-20 di Argentina awal bulan ini, yang menghasilkan gencatan senjata tarif selama 90 hari.


Harga minyak mentah WTI turun 1% menjadi $ 45,72 per barel, setelah naik sebesar 8% pada hari Rabu. Indeks Dolar tergelincir 0,3%, sementara emas menguat.

Bursa saham Eropa akan dibuka kembali setelah libur Natal yang panjang, dimana perdagangan berjangka mengindikasikan kenaikan sejak awal perdagangan kali ini. Sebaliknya, bursa saham Asia, ditutup beragam. Indeks Nikkei 225 melonjak 3,9%, meskipun Indek Shanghai turun 0,6%.