ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham Jerman melonjak paling dalam enam minggu terakhir ini pada perdagangan di hari Kamis (26/07). Saham produsen mobil memimpin kenaikan kali ini setelah pejabat tinggi Uni Eropa sukses melakukan gencatan senjata dalam Perang Dagang AS – Eropa.
Kenaikan terjadi sebelum Bank Sentral Eropa merilis keputusan kebijakan moneter terbaru. Para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa mengatakan pada bulan Juni lalu bahwa mereka akan mengurangi pembelian aset mulai Oktober ini.
Indeks DAX 30 Jerman melompat 1,5% menjadi 12,767.28, menuju sesi terbaiknya sejak 14 Juni. Lonjakan bursa saham Jerman membantu mendorong indeks Europe 600 naik 0,5% menjadi 389,08, dipayungi kenaikan saham-saham di sektor barang-barang konsumen dan kelompok teknologi. Tetapi sejumlah saham di sektor minyak dan gas, bahan-bahan dasar dan sektor layanan kesehatan kehilangan landasan. Indek CAC 40 Prancis naik 0,7% menjadi 5.463,96, dan indek FTSE 100 turun 0,1% menjadi 7.653,74. Pada perdagangan mata uang, Euro diperdagangkan pada $ 1,1729, tidak berubah dari Rabu malam. Mata uang bersama ini juga tidak berubah terhadap pound, EURGBP berada di 0,8891 pence.
Harus diakui bahwa hasil gemilang pertemuan Presiden Komisaris Uni Eropa Jean Claude Juncker dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada hari Rabu, menghasilkan kesepakatan bersama berupa penurunan tariff hingga nol persen. Mereka telah setuju untuk bekerja menuju “tarif nol” dan “nol subsidi pada barang-barang industri non-otomotif.” Setelah AS mengancam akan memberlakukan tarif pada mobil Eropa tetapi Trump mengatakan dia akan menunda balas dendam apa pun selama diskusi berlanjut.
Trump, yang bertemu dengan Juncker di Gedung Putih, juga mengatakan Uni Eropa akan membeli lebih banyak kedelai AS dan bahwa ia akan bekerja untuk menyelesaikan tarif pada baja dan aluminium Eropa. Trump, yang baru-baru ini menyebut Uni Eropa sebagai “musuh” AS, mentweet pesan “cinta” pada hari Rabu.
Meskipun tidak ada substansi yang cukup banyak untuk apa yang diumumkan, pertemuan tersebut dianggap memuaskan dengan fakta bahwa hubungan itu tidak memperburuk. Itu merupakan hal yang lebih penting daripada rencana bernegosiasi.
Kepada Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang akan ditanya tentang perkembangan hubungan Uni Eropa-AS ini, diperkirakan ia tidak akan membuat pernyataan yang mengejutkan pada hari Kamis setelah mengatakan pada bulan Juni lalu bahwa mereka akan mengurangi pembelian aset pada akhir tahun ini dan menyarankan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan berlangsung hingga akhir 2019.
Sementara itu, pada perdagangan berjangka, Indek Bursa Saham Nasdaq turun tajam pada hari Kamis setelah Facebook Inc. melaporkan hasil mengecewakan. Indek turun 68.75 poin, atau 0.9%, ke 7.400.55, sedangkan untuk Indek Bursa Saham Dow Jones naik 21 poin ke 25.423, Indek S&P 500 jatuh 7 poin , atau 0,3%, menjadi 2,834.50.
Facebook kehilangan sekitar seperlima dari nilainya pada akhir perdagangan pada hari Rabu setelah raksasa media sosial melaporkan pertumbuhan pengguna datar dan penjualan yang lebih lemah dari perkiraan, dan Chief Financial Officer David Wehner mengatakan penurunan pertumbuhan pendapatan akan terus berlanjut. Kekecewaan atas Facebook memicu efek riak, dimana saham Twitter Inc. dan perusahaan induk Snapchat Snap Inc. juga menurun pada akhir Rabu. Raksasa teknologi lainnya, Amazon.com Inc. akan melaporkan setelah penutupan pasar hari ini. (Lukman Hqeem)