ESANDAR, Jakarta – Sentimen perdagangan awal minggu ini akan banyak diwarnai oleh kabar dari Cina yang bakal merilis sejumlah data ekonomi, pertemuan Trump-Putin, dan kenaikan bursa saham baru-baru ini.
Sentimen politik internasional adalah pertemuan Trump-Putin. Donald Trump melakukan pemanasan untuk pertemuannya dengan Vladimir Putin dengan menyebut Uni Eropa sebagai “musuh” dalam perdagangan, sambil mengecilkan harapan untuk pembicaraannya dengan pemimpin Rusia. Presiden Donald Trump mengatakan dia “mungkin” meminta Putin untuk mengekstradisi 12 perwira intelijen Rusia yang didakwa karena meretas Partai Demokrat dalam upaya untuk mempengaruhi pemilihan 2016. “Saya tidak memikirkan itu,” katanya kepada CBS.
Dari Cina dikabarkan, para ekonom telah memperkirakan Cina akan melaporkan pertumbuhan PDB kuartal kedua melambat menjadi 6,7 % dari 6,8 % pada kuartal sebelumnya. Itu akan menggarisbawahi kekhawatiran bahwa perdagangan akan melandai dan perang dagang dengan AS sudah mulai berdampak. Cina juga akan menerbitkan data penjualan ritel dan produksi industri untuk bulan Juni.
Laporan PDB kuartal kedua Cina akan dirilis hari ini. Jika diperhatikan, angka pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 6,7 persen. Dimana aktivitas ekonomi yang diukur mulai akhir Maret secara mencolok lebih kuat sekitar 7,1 persen. Untuk mengukur pertumbuhan ini, dengan menggunakan Indek Li Keqiang yang menggunakan tiga komponen utama untuk melacak ekspansi ekonomi.
Ke tiga komponen utama yaitu pinjaman bank, produksi listrik dan volume angkutan kereta api. Metrik ini penting tetapi mungkin sedikit ketinggalan dan tidak lengkap mengingat ekonomi Cina yang digerakkan oleh teknologi tinggi dan konsumsi yang kita miliki saat ini.
Karena itu, relevansi Indeks Li Keqiang adalah bahwa ketiga komponen itu akan menjadi salah satu yang pertama bereaksi jika Beijing melakukan sesuatu secara bertahap untuk menopang pertumbuhan jangka pendek. Bagaimanapun, angka pertumbuhan resmi jatuh tempo sekitar pukul 10:00 pagi waktu setempat.
Bursa saham Asia diperkirakan akan bergerak beragam diawal minggu ini. Sementara Bursa Tokyo Jepang tutup untuk liburan umum, volume kemungkinan akan lebih lemah. Indeks saham berjangka akan terdorong lebih rendah di Australia dan sedikit lebih tinggi di Hong Kong. Dimana saham-saham AS memperoleh keuntungan dari perdagangan akhir pekan kemarin, ketika imbal hasil Obligasi 10-tahun AS menempel ke kenaikan mingguan pertama mereka dalam lima kali.
Kabar dari lantai bursa lainnya adalah adanya perubahan regulasi di Hong Kong Indexes (HIS). Jika sebelumnya Investor Cina akan dilarang berdagang saham perusahaan asing dan mereka dengan hak voting seperti Xiaomi Corp sebagai regulator berusaha untuk melindungi investor ritel daratan menggunakan tautan saham dengan Hong Kong dari sekuritas yang kurang dipahami. Pengecualian Bursa Efek Shanghai juga mencakup sekuritas beralasan – ketika dua atau lebih sekuritas dihubungkan bersama – menurut pernyataan 14 Juli.
Keputusan ini menciptakan pengecualian terhadap peraturan saat ini yang memungkinkan semua saham dipapan tengah dan besar Hang Seng Composite Index untuk berdagang di Hong Kong melalui tautan saham. Hang Seng Indexes telah merencanakan untuk membuat tiga kelas aset tersedia untuk dimasukkan dalam indeks pada kuartal ketiga.
Sejumlah data ekonomi yang akan diterbitkan oleh Cina dapat memberikan beberapa petunjuk tentang bagaimana kinerja ekonomi di sana di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika. Dengan meningkatnya musim laporan pendapatan emiten, investor mungkin mendapatkan pemahaman yang lebih besar tentang dampak perang dagang terhadap pendapatan perusahaan. (Lukman Hqeem)