ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Inggris berjuang naik pada perdagangan hari Selasa (07/10) karena para pialang masih menyerap gejolak politik di hari Senin yang dilihat sebagai meningkatnya kemungkinan pemilihan umum sela dan berpotensi memecah negosiasi Brexit.
Sejumlah data ekonomi Inggris juga menjadi fokus, termasuk rilis bulanan pertama pada pertumbuhan produk domestik bruto. Indeks FTSE 100 naik 0,1% ke 7,698.40, menetapkan di jalur untuk penutupan tertinggi sejak 14 Juni. Kenaikan ini menambah reli 0,9% dari Senin, ketika pound jatuh setelah berita Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengundurkan diri akibat berselisih sikap Perdana Menteri Theresa May tentang Brexit. Pound yang lebih lemah dapat meningkatkan FTSE 100, karena banyak perusahaan multinasional indeks menghasilkan sebagian besar penjualannya dalam mata uang lainnya.
Pelemahan Poundsterling ini membuat GBPUSD harus berjuang untuk pulih, yang kini diperdagangkan pada kisaran $ 1,3258 , tingkat yang sama sekitar penutupan di hari Senin di New York.
Para pialang terus mengamati kondisi politik di Inggris setelah pengunduran dua Menteri dalam waktu 24 jam. Johnson dan Menteri Brexit, David Davis. Langkah-langkah itu dilihat sebagai semakin memungkinkan bahwa Perdana Menteri Theresa May dapat menghadapi tantangan kepemimpinan dan mengirim pemilu sela pada saat genting dalam negosiasi Brexit dengan Brussels.
Analis juga menunjukkan bahwa krisis pemerintah bisa membuat hasil Brexit “tidak ada kesepakatan” lebih mungkin dan mengirim Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan tentang perdagangan.
Banyak data ekonomi menghantam pasar dalam perdagangan pagi. Untuk pertama kalinya, Kantor Statistik Nasional merilis angka PDB bulanan bukan angka kuartalnya yang biasa. Laporan itu menunjukkan ekonomi Inggris diperluas 0,2% dalam tiga bulan hingga Mei, naik dari pertumbuhan datar dalam tiga bulan hingga April.
Defisit perdagangan di Inggris melebar hingga £ 5 miliar hingga £ 8,3 miliar dalam tiga bulan hingga Mei ketika ekspor mobil turun. Sementara tingkat produksi turun 0,4% pada bulan Mei, kehilangan perkiraan kenaikan 0,6%. Produksi manufaktur naik 0,4% pada bulan Mei, datang kurang dari perkiraan 0,7%. (Lukman Hqeem)