ESANDAR, Jakarta – Dolar AS bertahan dengan memberikan tekanan, menunggu risalah FOMC diumumkan.
Investor memantau ketat risalah FOMC dari pertemuan Juni, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Dalam risalah tersebut bisa menjadi indikasi kebijakan Federal Reserve dalam hal suku bunga. Pembuat kebijakan tampak berbeda antara tiga dan empat kali kenaikan, karena ekonomi AS sedang naik, tetapi ancaman dari meningkatnya ketegangan Perang Dagang membuat The Fed juga khawatir.
Rilis data, fokusnya adalah pada indikator layanan. Layanan Jerman PMI meningkat menjadi 54,5, melebihi perkiraan 53,9. Layanan Zona Euro PMI naik menjadi 55,2, di atas perkiraan poin 55,0. Sementara itu, data bulanan oleh Markit menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di Inggris juga berkembang dengan laju yang lebih cepat dari yang diharapkan dengan data PMI meningkat menjadi 55,1 pada Juni dari 54 pada bulan Mei.
Gubernur BoE Mark Carney rencananya akan menyampaikan pidato hari Kamis. Kemudian diikuti oleh rilis data pekerjaan sektor swasta yang dirilis oleh ADP dan angka sektor jasa Markit PMI dari Amerika Serikat. Selain itu, FOMC akan mempublikasikan menit dari pertemuan bulan Juni.
Pasangan mata uang EURUSD bergerak seiring dengan perkembangan kabar dari Cina. Seperti diberitakan, Cina akan mengurangi intervensi terhadap mata uangnya, Yuan sehingga mampu mengangkat USDCNH dari 6,6220-6.6402 dan membuat EURUSD tergelincir saat itu dari 1,1668 ke 1,1636. Ini merupakan level terendah baru pada 1,1630. Sementara itu, kondisi perdagangan yang tenang tidak memungkinkan pasangan GBPUSD berfluktuasi tajam.
Data penjualan ritel Australia yang lebih baik dari perkiraan membantu mengimbangi data neraca perdagangan yang lebih lemah dan membantu pasangan AUD/USD membangun langkah pemulihan pasca-RBA dari posisi terendah dua tahun. Juga, layanan PMI Cina yang optimis untuk bulan Juni memberikan dorongan tambahan bagi dolar Australia. Namun, penurunan tajam harga tembaga memberikan tekanan tambahan pada dollar Australia yang terkait komoditas. Investor akan memperhatikan apakah pasangan AUDUSD mampu menarik minat beli pada level yang lebih rendah.
Dolar AS memperpanjang kenaikannya dalam jangka pendek dalam perdagangan USDJPY, dari level terendah intraday di 110,28. Terjadinya pemulihan yang baik di pasar ekuitas Eropa membebani daya tarik safe haven yen Jepang dan lebih lanjut berkontribusi pada gerak ke atas kembali ke pertengahan 110,00. Meski demikian, USDJPY tidak memiliki dasar yang kuat sehingga investor tampaknya menahan diri dari penempatan posisi agresif menjelang rilis risalah rapat FOMC dan tenaga kerja Jumat besok.(Lukman Hqeem)