ESANDAR, Jakarta – Sejumlah investor di pasar saham Asia-Pasifik mulai melepaskan diri dari kekhawatiran sebelumnya menjelang pembacaan terakhir terhadap inflasi A.S., dari data indek harga konsumen (IHK) . Data ini kemungkinan akan memberikan beberapa gagasan tentang apakah Federal Reserve akan mempercepat laju kenaikan suku bunga.
Pasar saham-saham di seluruh wilayah mulai menguat pada sore hari, berbalik dari kerugian setelah awal yang lemah, menyusul penurunan semalam di industri kelas berat A.S. Laporan inflasi terbaru dari A.S. telah menjadi sumber volatilitas di pasar karena investor mencoba menebak lintasan pengetatan kebijakan Fed. Angka yang kuat saat ini dapat mendorong The Fed untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap inflasi, meskipun jika mereka sedikit positif, mereka akan memberi umpan positif terhadap ekonomi dan pasar.
Bursa saham Jepang ditutup naik 0,6%, setelah membukukan kerugian hampir sepanjang pagi. Keuntungan yen mereda karena investor mengambil pandangan optimis untuk terus melanjutkan pengunduran diri Menteri Keuangan Taro Aso atas keterlibatan kementeriannya dalam mengubah dokumen dalam penjualan tanah yang kontroversial. Pembeli tanah tersebut adalah seorang operator sekolah swasta yang diduga terkait dengan istri Perdana Menteri Shinzo Abe.
Saham-saham teknologi mencatat kenaikan setelah bursa saham Nasdaq ditutup naik semalam, yang kedua berturut-turut. Samsung Electronics naik 2,5% di Seoul, membantu mendorong Kospi naik 0,2%, sementara Taiwan Taiex menguat 0,9%, didukung oleh kenaikan 2% atau lebih untuk Apple.
Saham Tencent naik sedikit setelah sebelumnya turun, membantu membatasi kerugian pada Indeks Hang Seng di Hong Kong yang berakhir naik 0,26%. Sejumlah perusahaan teknologi, masih menyimpan momentum kenaikannya. Khususnya di Cina, dimana pengembangan mobile-internet masih tetap disukai. Secara keseluruhan, eksposur terhadap sektor-sektor tersebut masih menjanjikan.
Di Cina daratan, bursa saham Shanghai turun 0,3% setelah berita bahwa negara tersebut berencana menggabungkan regulator perbankan dan asuransi. Beijing sebelumnya memperketat sekrup investasi pasar saham oleh perusahaan-perusahaan di kedua sektor ini. Saham-saham di bursa Shenzhen sebagian besar berakhir datar setelah mendapatkan kembali pijakan dan menguat dari awal yang lemah. (Lukman Hqeem)