Indek Harga Konsumen Menjadi data ekonomi yang dinanti pelaku pasar.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pasar tengah menanti dengan harap atas data terkini Amerika Serikat, Indek Harga Konsumen, IHK. Angka ini akan mengindikasikan sejauh mana pertumbuhan inflasi AS. Pun diyakini bahwa inflasi di A.S. mungkin meningkat, tapi tidak meletus seperti Gunung Vesuvius.

Indikator sebelumnya yang bisa mencerminkan kondisi ini datang berita bahwa gaji pekerja naik lebih lambat di bulan Februari. Sekarang nampaknya indeks harga konsumen mungkin berada di sisi yang lebih ringan juga. Core Price Index (CPI) diperkirakan akan meningkat 0,2% di bulan Februari, kurang dari separuh kenaikan 0,5% di bulan Januari. Alasan utamanya penurunan harga bensin.

Jika ekspektasi sebelumnya bisa lebih baik, maka para pembeli rumah dan orang lain yang mencari pinjaman mungkin akan tersandung. Suku bunga diperkirakan akan meningkat, namun akan meningkat lebih cepat lagi jika CPI atau alat pengukur inflasi lainnya melonjak tak terduga. Laporan tersebut akan terbit Selasa pagi waktu setempat.

Indeks harga konsumen adalah barometer biaya hidup yang baik, yang mengukur harga yang dibayar orang Amerika untuk berbagai barang dan jasa seperti sewa, makanan, gas, kunjungan dokter atau makan di luar rumah.

Data CPI mencapai 2% di tahun 2017 untuk pertama kalinya sejak 2012, yang mencerminkan harga gas, sewa, perumahan, rumah sakit dan obat-obatan yang lebih tinggi, antara lain. Bahkan jika gas dan makanan dilucuti, CPI naik dengan kecepatan 1,8% setiap tahun.

Memang The Federal Reserve tidak bergantung terutama pada indeks harga konsumen untuk menentukan apakah inflasi cukup tinggi untuk membenarkan kenaikan suku bunga A.S. Tapi itu memainkan peran penting, bersama dengan ukuran inflasi PCE yang disukai bank sentral.

PCE juga sedang maju, tapi berjalan sedikit lebih dingin pada klip tahunan 1,7%. The Fed memprediksi inflasi PCE akan meningkat secara bertahap pada 2018 dan mencapai target inflasi 2%. CPI sudah ada di sana, tapi diperkirakan tidak akan naik lebih tinggi setidaknya untuk satu bulan lagi.

Untuk satu hal, harga energi telah merata pada bulan Februari dan Maret setelah terjadi lonjakan pada bulan Januari. Dan harga pakaian dan asuransi mobil membukukan kenaikan yang luar biasa besar di bulan pertama tahun ini yang tidak akan berulang. Uang muka yang lebih besar tidak keluar dari kartu. Ekonom Steven Ricchiuto dari Mizuho mencatat bahwa sewa dan perawatan kesehatan sering menunjukkan kenaikan besar di bulan Februari.

The Fed sudah muncul terkunci untuk kenaikan suku bunga A.S. pada bulan Maret. Pembacaan inflasi yang lebih lembut di bulan Februari bisa membuat bank sentral kurang cenderung bertindak lebih agresif di luar itu. Tapi angka yang kuat akan mendorong bank sentral mendekati kenaikan suku bunga tahun ini, bukan tiga yang telah dilelang Fed. (Lukman Hqeem)