ESANDAR, Jakarta – Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang. hal ini mengakibatkan EUR/USD ditutup menguat di level 1,2316, GBP/USD ditutup menguat di level 1,3966, AUD/USD ditutup menguat di level 0,7852 dan USD/JPY ditutup menguat di level 106,90.
Pernyataan dari Wakil Ketua The Federal Reserve Randall Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali.
Awalnya dolar AS mengalami tekanan yang cukup besar karena akhir pekan lalu The Fed menyatakan bahwa suku bunganya akan naik secara bertahap dan tidak agresif. Namun Quarles menyatakan agak hawkish bahwa segala bentuk pemanasan ekonomi membutuhkan pendinginan alias kenaikan suku bunga.
Pada perdagangan AUSUSD, Aussie naik terseret oleh yen yang menekan dolar AS lebih rendah. Aussie merayap naik sektiar 32 pips juga karena harga minyak yang naik. Ada perasaan optimis bahwa Cina akan mengubah konstitusinya sehingga memungkinkan Presiden Xi Jinping bisa menduduki jabatan dalam tiga periode atau lebih jika situasi tertentu muncul.
EURUSD terpantau positif setelah membukukan kenaikan harian di 1.2354 dan terendah di 1.2276 sementara para pelaku pasar mencari petunjuk mengenai kebijakan dan terutama mengenai program pelonggaran kuantitatif ECB yang sangat besar. Euro terbebani oleh pidato Draghi yang mengatakan bahwa inflasi belum kenaikan yang berkelanjutan, saat berbicara di Parlemen Eropa
Poundsterling jatuh dari posisi puncak tujuh hari dalam perdagangan GBPUSD. Tergelincir di bawah level kunci 1.40 ditengah negosiasi Brexit berlangsung, Partai Buruh mengambil sikap yang berbeda. Pemimpin partai buruh Corbyn mengatakan Inggris masih dalam kegelapan atas Brexit bulan Mei Nanti.
Yen sendiri dalam perdagangan USDJPY melemah. Dipicu oleh pidato Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda yang menyatakan bahwa bank sentral Jepang masih belum melakukan pengurangan program pembelian aset sampai ekonomi Jepang mencapai target pertumbuhan 2%. Pasar merespons dengan membeli yen, terlepas dari peringatan Kuroda bahwa yen yang kuat merongrong pertumbuhan Jepang.
Pembelian yen mendorong membuat dolar AS melemah pada awal perdagangan hari Senin. Namun pasar pulih di sesi Eropa dan AS. Hal ini memberikan dorongan kenaikan harga emas meski kemudian juga tertekan. Akhirnya harga emas mencatat penutupan perdagangan dengan naik $ 2.50 atau hanya naik sebesar 0.18% menjadi $ 1,332.60 per troy ounce. (Lukman Hqeem)