Menjelang Imlek, Aktifitas swasta meningkat di Cina.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indikator raksasa ekonomi Asia, Cina menunjukkan kenaikan aktifitas swasta mencapai posisi tercepat dibulan Januari. Ini merupakan yang paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Demikian hasil jajak yang dilakukan oleh HIS Markit dan dipublikasikan pada Senin (05/02/2018). Kegiatan sektor jas mencapai 54,7 naik dari 53,9 dibulan sebelumnya. Angka diatas 50 menunjukkan adanya ekspansi. Dalam catatan, aktivitas sektor jasa Cina mengalami pertumbuhan paling cepat sejak Mei 2012.

Sementara itu, aktifitas gabungan antara manufaktur dan jasa di Cina, menurun Indek produksi gabungan yang diterbitkan oleh Caixin, menunjukkan kenaikan pula diangka 53,7 dari 53,0 di bulan Desember.

Pada saat bersamaan, para produsen juga mengisyaratkan kenaikan tercepat dalam tingkat produksi sejak Desember 2016. Data dari Caixin ini juga menunjukkan ekonomi Cina memiliki awal yang baik untuk tahun 2018. Investor akan memperhatikan stabilitas permintaan di industri manufaktur dan dampak dari meningkatnya biaya terhadap profitabilitas penyedia layanan.

Cina sendiri diperkirakan mendapati pertumbuhan perdagangan Januari yang solid, sebagaimana akan diumumkan datanya pada minggu ini. Kenaikan ini akan memoderasi inflasi dan kebangkitan pinjaman bank. Akan tetapi, pasar mengantisipasi datangnya waktu liburan Tahun Baru Imlek yang panjang akan membuat sulit untuk menentukan tren yang jelas dalam ekonomi terbesar kedua di dunia setidaknya hingga sebulan ke depan.

Survei bisnis menunjukkan awal yang kuat untuk tahun 2018, dengan perluasan lebih lanjut dalam sektor manufaktur dan pertumbuhan sektor layanan jasa yang juga kuat. Namun sebagian besar ekonom masih mengharapkan turunnya momentum secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang karena biaya pinjaman meningkat dan pasar properti mulai mendingin.

Dalam minggu-minggu mendatang, Beijing juga akan merilis data cadangan devisa, perdagangan, inflasi dan data pinjaman bank untuk bulan Januari. Sayangnya, tidak akan ada laporan gabungan data Januari dan Februari untuk produksi industri, penjualan ritel dan investasi hingga Maret. Hal ini sebagai upaya Cina dalam menghaluskan distorsi angka musiman.

Masyarakat Cina akan menikmati liburan Tahun Baru Imlek dan banyak pabrik dan bisnis tutup. Biasanya hingga selama berminggu-minggu. Tahun ini, perayaan dimulai pada 16 Februari, sedangkan tahun lalu pada 28 Januari. Namun, analis akan mencari data apa yang tersedia sebagai petunjuk mengenai keadaan permintaan domestik dan global Cina. (Lukman Hqeem)