ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham AS menderita sejak awal perdagangan. Aksi jual yang melanda saham-saham di sektor teknologi membebani pasar. Saham seperti Apple Inc dan Amazon mendorong indek bursa turun. Sementara pasar Obligasi juga menurun setelah Gubernur Utama Bank Sentral AS Janet Yellen menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi “increasingly broad based.”
Indek NASDAQ jatuh sebesar 2,2 % sebagai sinyal rotasi saham unggulan dari tahun lalu. Sejalan dengan proses legeslasi rancangan undang-undang perpajakan di Senat, saham-saham unggulan besar yang hampir sepanjang tahun ini mengalami kenaikan, berganti terkoreksi hingga ke posisi paling rendah dalam 22 bulan ini. Sementara 15 saham dari sub sektor semi konduktor di bursa S&P 500 bergerk turun, dipimpin oleh Micron Technology, Lam Research Corp. dan Applied Materials Inc.
Bursa saham AS naik di tengah sesi perdagangan atas spekulasi bahwa Senat akan meloloskan rancangan undang-undang perpajakan. Sektor perbankan mendapat dorongan dari kemungkinan mereka mendapat keuntungan dari undang-undang tersebut. Janet Yellen sendiri memberikan pernyataan akan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus memuncak. Dolar AS mengalami fluktuasi ditengah kenaikan imbal hasil Obligasi AS.
Dari daratan Eropa dikabarkan bahwa bursa saham Jerman bergerak lebih tinggi pada hari Rabu, dengan tanda-tanda kemajuan mengenai reformasi pajak A.S. dan laporan tentang terobosan dalam pembicaraan Brexit yang membantu mendukung sentimen investor. Indeks DAX naik 79 poin atau 0.61 persen pada 13,138 di akhir transaksi pembukaan setelah ditutup setengah persen lebih tinggi pada hari sebelumnya. Saham Munich Re naik lebih dari 1 persen. Unit Ergo-nya telah menjatuhkan rencana untuk menjual polis asuransi jiwa tradisional menyusul penilaian mendalam terhadap penawaran tidak mengikat yang diajukan oleh pembeli potensial dan diskusi mengenai berbagai opsi yang tersedia.
Bursa saham Asia bergerak mixed di tengah data ekonomi yang optimis dan reaksi positif terhadap calon anggota Dewan Fed Jerome Powell mengenai peraturan keuangan membantu investor mengabaikan berita tentang peluncuran rudal terbaru Korea Utara. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0.19 persen menjadi 29,623 pada akhir perdagangan.
Indeks Nikkei 225 Jepang mengabaikan peluncuran rudal terbaru Korut dan naik 0.49 persen pada akhir hari, ditutup pada 22,597.2. Eksportir utama berada dalam fokus karena dolar menahan kenaikan semalam terhadap yen. Sementara saham pembuat mobil diperdagangkan mixed, namun saham sector teknologi ditutup sebagian besar lebih tinggi.
Bursa saham Korea Selatan, indeks patokan Kospi sedikit berubah, ditutup turun 0.05 persen pada 2,512.9 karena beberapa saham sektor teknologi menurun. Samsung Electronics Electronics turun 1.28 persen sementara perusahaan yang sensitif terhadap perkembangan terkait sistem rudal THAAD ditutup melemah, Lotte Shopping turun 2.34 persen dan LG Household and Healthcare kehilangan 0.41 persen pada akhir hari perdagangan.
Indek Dolar AS dari Bloomberg masih datar-datar saja, namun bisa membuat Yen Jepang tersungkur 0,1 persen ke 112.02 Yen per dolar AS. Dolar Selandia Baru turun 0,5%. Ke 68.48 sen AS. Sementara Euro naik 0,2% ke $1.1865.
Pada perdagangan komoditi, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangka datar di harga $57.36 per barel. Turun 1,2 % dari sesi sebelumnya. Harga emas sendiri tidak banyak berubah dan kini diperdagangkan pada harga $1,284.79 per troy ons. (Lukman Hqeem)