Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan Kamis (30/11/2017) dolar AS menunjukkan taringnya. Dominasi Dolar AS memberikan sisi penguatannya kembali. Dukungan kali ini datang dari klaim pengangguran dan indikator ekonomi, Indek PCE Utama yang dapat mendorong suku bunga The Federal Reserve makin tinggi.

Tren pergerakan dolar AS cenderung positif,  namun ragu-ragu seakan memberitahu ke publik bahwa mata uang AS tersebut seharusnya tidak mengalami penguatan besar terlebih dahulu sampai The Fed menaikkan suku bunganya di bulan depan.

Momentum penguatan Dolar AS terdorong pesan Janet Yellen yang cukup dramatis. Dihadapan Kongres, Yellen mengisyaratkan bahwa suku bunga AS harus tetap lebih tinggi dari level sekarang demi menjaga kemampuan ekonominya dari segala bentuk tekanan global yang belum seimbang.

Pernyataan Yellen ini tentu saja seperti menegaskan pernyataan Powell sehari sebelumnya. Kedua Gubernur Bank Sentral AS ini kompak, bahwa suku bunga The Fed dipastikan akan segera berada di atas level normalnya yaitu sekitar 2,5%.

Mereka juga bersepakat bahwa reformasi fiskal agar segera dijalankan supaya ruang kenaikan suku bunga The Fed akan makin mudah dilakukan.

Sementara itu, sentiment positif bagi Dolar AS juga dari membaiknya indikator ekonomi AS. Lansiran data Beige Book dini hari tadi menyatakan kondisi aktivitas ekonomi AS cukup moderat alias melaju. Tingkat inflasi As bergerak dalam sebulan terakhir dan mengalami peningkatan juga. Pasar sendiri pada hari ini akan menantikan data core PCE yang mengukur konsumsi atau belanja konsumen alias angka inflasi yang menjadi pijakan ukuran standar The Fed selama ini.

Dari beberapa data sebelumnya seperti harga rumah, harga bahan bakar dan ongkos angkut mengalami peningkatan. Dengan demikian, data personal consumption expenditure-nya (PCE) dapat dipastikan akan naik pula malam ini. Jika ini terbukti dan data Beige Book benar adanya, maka peluang kenaikan suku bunga AS dalam 2 minggu lagi akan terbuka lebar. Beige Book menjadi patokan rapat FOMC 2 minggu yang diperkirakan 90 % lebih pelaku pasar akan menaikkan suku bunganya.

Dari daratan Eropa, dikabarkan bahwa masalah kompensasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa semakin menemukan titik terang. Brexit Bill, demikian ungkapan ini akan segera dibayarkannya Inggris ke Uni Eropa. Kondisi ini akan membuat fundamental ekonomi Inggris lekas membaik pula. Pada akhirnya akan memberikan sentiment positif bagi poundsterling.

Pun demikian dengan euro, sisi politik dengan kombinasi ekonomi yang makin stabil, memang seakan tidak ada jalan penghalang bagi mata uang Uni Eropa tersebut untuk menguat, tetapi kami sedikit kuatir dengan kondisi Irlandia yang situasi ekonominya sedang mempengaruhi politik yang tidak kondusif sehingga ini bisa jadi penghalang utama ketika data inflasi Eropa yang terlihat cukup baik progresnya.

Patut diwaspadai juga situasi di Semenanjung Korea karena kami masih was-was terhadap Korea Utara yang sepertinya punya sistem rudal yang baru sehingga kami berkeyakinan bahwa masih akan ada lagi uji cobanya kembali sehingga ada nuansa safe haven yang masih mengincarnya.

Dalam analisa pagi ini, meski terhalang oleh level resistensinya, Euro dalam perdagangan EURUSD berpeluang untuk terus bergerak naik dengan target berikutnya di 1.1883 dan 1.1906. Pagi ini support kuat terlihat di 1.1837 yang relatif dekat dengan sekumpulan support kuat pada grafik harian di 1.1820.

Sementara pada perdagangan GBPUSD, Poundsterling terlihat tetap berusaha mempertahankan potensi naiknya meskipun kemarin gagal untuk menghasilkan penutupan di atas resistance kuat 1.3415. Target pertama adalah level tertinggi kemarin di 1.3448, berikutnya di 1.3496. Support-support kuat pagi ini berada di 1.3400 dan 1.3375 yang jika ditembus dapat memaksa GBPUSD turun lebih jauh ke target berikutnya di 1.3335.

Jatuhnya harga emas membawa dampak pada perdagangan AUDUSD, Aussie sebagai mata uang komoditas cenderung tertekan pula. Pada perdagangan AUDUSD masih cenderung bergerak turun dengan posisinya yang pagi ini berada di bawah resistance kuat 0.7580 namun penurunannya akan terbatas. Selain 0.7555, zona 0.7540 merupakan area kuat yang dapat menahan tekanan jual. Jadi kini hanya perlu dilihat apakah 0.7580 atau 0.7540 yang akan bertahan.

Pun juga pada Yen Jepang, yang hari ini nampak akan ber bergerak ke utara pagi. Target Yen kali ini di 112.13, level tertinggi kemarin, yang jika ditembus akan membuka jalan menuju 112.30, salah satu target koreksi pada grafik harian. Support-support kuat pagi ini terlihat di 111.90 dan 111.65. (Lukman Hqeem)