Pertumbuhan ekonomi AS banyak dipengaruhi oleh pola konsumerisma warganya.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Perkiraan terkini akan ekonomi AS dikwartal akhir tahun ini adalah naik pada posisi tercepat dalam tiga tahun terakhir. Investasi yang kuat baik dari sektor bisnis dan pemerintah ternyata lebih baik dari harapan semula. Alhasil, Departemen Perdagangan AS optimis pertumbuhan akan mencapai 3,3%.

Dipaparkan pada Rabu (29/11/2017) dari Washington, DC – Dikatakan bahwa PDB AS akan mengalami pertumbuhan diangka 3,3% pertahun dari estimasi awal sebesar 3,2%. Ini merupakan yang paling tinggi dan tercepat sejak 2014.  Sayangnya, laju tingkat belanja menurun dan diperkirakan menjadi hanya 2,3% turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%. Padahal angka ini jauh lebih rendah pula dari hasil di kwartal kedua yang bisa mencapai 3,3%.

Belanja pemerintah mengalami kenaikan sebesar 0,4%, diperbaiki dari angka sebelumnya yang justru dikatakan akan turun 0,1%. Ini berarti adanya belanja bagi pembangunan baik oleh pemerintah negara bagian atau federal yang meningkat pula. Indikator ekonomi yang disajikan adalah nilai ekspor mengalami kenaikan 0,43 %, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya 0,41%.

Produksi jasa dan barang yang tercermin dari PDB menunjukkan perekonomian AS mengalami pertumbuhan yang solid, paska diterjang bencana badai beberapa waktu lalu. Belanja bisnis yang meningkat membantu memperbaiki keadaan yang loyo oleh penurunan belanja rumah tangga.

Sebelum paparan PDB, Yellen juga membuat pernyataan sebelumnya, bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan terus mengembang berpijak pada pertumbuhan di hampir semua sektor. Kondisi ini menurutnya sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi global.

Perbaikan estimasi pertumbuhan ekonomi AS ini juga seiring dengan harapan Presiden Donald Trump. Para pengamat ekonomi secara umum melihat bahwa kenaikan yang terjadi akan berlangsung secara berkesinambungan. Pertumbuhan akan diperkirakan melambat pada suatu masa di tahun 2018 nanti. (Lukman Hqeem)