ESANDAR – Dolar AS berada pada level tertinggi dalam satu tahun ini pada hari Kamis (14/11/2024) dan siap menuju kenaikan harian kelima berturut-turut yang didorong oleh imbal hasil yang lebih tinggi dan kemenangan pemilihan Donald Trump. Tarif perdagangan yang lebih tinggi dan imigrasi yang lebih ketat di bawah pemerintahan Trump yang akan datang diproyeksikan akan memicu inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pemotongan suku bunga Federal Reserve dalam jangka panjang. Ekspektasi untuk pengeluaran defisit yang lebih dalam mengangkat imbal hasil Treasury, memberikan dolar dukungan tambahan.
Indek dolar AS (DXY), yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama termasuk euro dan yen, naik 0,2% menjadi 106,69, tertinggi sejak awal November 2023. Greenback naik di atas 156 yen dalam perdagangan USD/JPY untuk pertama kalinya sejak Juli. Euro dalam perdagangan EUR/USD merosot ke level terlemahnya sejak November 2023 di $1,0546 dan Poundsterling dalam perdagangan GBP/USD mencapai level terendah terhadap dolar dalam tiga bulan di $1,2683. Dolar Selandia Baru dalam perdagangan NZD/USD turun sekitar 0,4% menjadi $0,5859.
Partai Republik Presiden terpilih akan mengendalikan kedua majelis Kongres saat ia menjabat pada bulan Januari, memberinya kekuatan besar untuk mendorong agendanya.
Dolar AS adalah mata uang ajaib yang didukung oleh daya dukung, momentum, perbedaan pertumbuhan, dan dorongan fiskal dan tarif yang akan datang. Meskipun tren tidak bertahan selamanya, hingga ekonomi AS mulai runtuh, kemungkinan posisi USD yang semakin kaya terbukti menjadi faktor utama yang dapat menyebabkan aksi jual yang dapat diperdagangkan.
Dolar sempat merosot pada hari Rabu setelah ukuran inflasi konsumen AS memenuhi perkiraan para ekonom, sehingga The Fed tetap pada jalur untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan mereka di bulan Desember. Imbal hasil Treasury jangka panjang juga naik pada hari Rabu, dan memperpanjang kenaikan tersebut di pagi hari Asia, mencapai setinggi 4,483% untuk pertama kalinya sejak 1 Juli.
Di tempat lain, dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD turun ke level terendah tiga bulan setelah data pekerjaan yang sedikit lebih lemah, menyentuh $0,6464.
Setelah periode pertumbuhan lapangan kerja Australia yang melampaui ekspektasi, pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat saat ini memberikan beberapa indikasi sederhana tentang pendinginan dalam pasar tenaga kerja yang sangat tangguh. Hal ini memberi bank sentral ruang bernapas untuk mempertahankan fokusnya pada inflasi dan mempertahankan suku bunga dalam wilayah terbatas hingga akhir tahun, semuanya tanpa tanda-tanda signifikan kemerosotan di pasar tenaga kerja.
Sementara itu, Mata uang kripto bitcoin (BTC/USD) juga melesat ke rekor tertinggi baru $93.480 dalam semalam, dan naik kembali ke level itu di sesi Asia. Trump telah berjanji untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai “ibu kota kripto di planet ini”.