Bank of Japan memilih untuk mempertahankan seluruh pengaturan kebijakan tidak berubah namun Gubernur Ueda tetap mempertahankan harapan kenaikan suku bunga di kuartal kedua setelah menyatakan kemungkinan mencapai target inflasi semakin meningkat. Selanjutnya pelaku pasar masih akan menantikan laporan pendapatan besar AS, data PDB Q4 dan PCE.
Bank of Japan telah memutuskan untuk mempertahankan hal yang sama, yang berarti mereka tidak mengubah tingkat suku bunga atau kontrol kurva imbal hasil. Keputusan ini tidak mengejutkan, namun mereka menyampaikan beberapa perkiraan baru yang memperkirakan inflasi akan tetap berada di sekitar 2%.
Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga di Jepang. Yen Jepang semakin lemah seiring dengan berkurangnya tekanan harga, namun Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda yakin kemungkinan untuk mencapai target inflasi (2%) akan terus meningkat. Menyusul berita ini, Nikkei, yang merupakan indeks pasar saham di Jepang, mencapai rekor tertinggi tetapi harus berakhir melemah pada penutupan perdagangan.
Hal menarik lainnya untuk dicatat adalah bahwa pasangan Pound-Yen (GBP/JPY) mencapai level resistensi di 188.80, yang merupakan level penting pada tahun 2015 dan tahap akhir tahun 2023. Fakta bahwa terdapat sumbu atas yang terbentuk pada level ini menunjukkan bahwa pasar mungkin akan lelah dan mungkin ada kemunduran. RSI, yang merupakan indikator teknis, juga hampir memasuki wilayah jenuh beli. Ini hanyalah cara yang bagus untuk mengatakan bahwa barang-barang mungkin menjadi terlalu mahal, dan orang-orang mungkin mulai menjualnya.
Terkait dolar Australia, nilainya dapat dipengaruhi oleh cara Tiongkok menstimulasi perekonomian mereka. Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak bantuan, yang membuat masyarakat merasa sedikit lebih positif terhadap pasar saham mereka. Dolar Australia juga dipengaruhi oleh pasar saham AS dan perubahan sentimen risiko.
Ada beberapa hal lagi yang perlu disebutkan. Pada hari Kamis, akan ada beberapa data penting mengenai perekonomian AS yang dirilis, dan jika lebih baik dari perkiraan, hal ini dapat memberi dorongan pada dolar AS. Dan pada hari Jumat, akan ada lebih banyak data yang keluar mengenai berapa banyak biaya yang harus dibayar di AS, dan jika tekanan harga secara umum menunjukkan tanda-tanda keras kepala, hal ini dapat membantu dolar AS tetap mendapat dukungan.
Harga minyak sendiri tidak terlalu terpengaruh oleh permasalahan di Timur Tengah karena sebagian besar pengiriman minyak tidak melalui Laut Merah. Namun ada alasan lain mengapa harga minyak tidak begitu baik, seperti kekhawatiran terhadap perekonomian global dan melemahnya pertumbuhan permintaan minyak, terutama dari Tiongkok.
Terakhir, Tesla dan Netflix akan membagikan kabar terkini keuangan mereka dan hal ini kemungkinan akan menambah volatilitas pada pasar saham AS.