Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas naik tipis pada perdagangan di hari Selasa (23/01/2024), karena investor menunggu serangkaian data ekonomi AS minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jadwal penurunan suku bunga Federal Reserve. Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,025.09 per ons pada penutupan perdagangan. Emas berjangka ditutup 0,2% lebih tinggi pada $2025,8.

Pasar emas berada tepat di atas angka $2.000 dan tampaknya merupakan pasar netral. Setiap kali kita mulai menembus lebih tinggi, kita akan kembali turun.

Ada banyak ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi secara ekonomi di Amerika Serikat. Fokus pelaku pasar dalam minggu ini adalah pada laporan awal PMI AS pada hari Rabu, perkiraan PDB pendahuluan kuartal keempat yang akan dirilis pada hari Kamis, dan data pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat.

Para pejabat The Fed pekan lalu mengatakan bank sentral AS memerlukan lebih banyak data inflasi sebelum melakukan penilaian penurunan suku bunga dan bahwa dasar pemotongan dimulai pada kuartal ketiga.

Pasar memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakan pada 30-31 Januari dan telah mengurangi waktu penurunan suku bunga pertama, menurut FedWatch Tool dari CME.

Rebound emas baru-baru ini tampaknya semakin dangkal, yang meningkatkan prospek pelemahan lebih lanjut jika bank sentral terus menekan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis dan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya tetap stabil.

Dari segi fisik, India menaikkan bea masuk atas temuan emas dan perak yang digunakan dalam pembuatan perhiasan.