Dolar bertahan di dekat level tertinggi hampir satu bulan pada perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (06/01/2023), setelah data ekonomi AS menyoroti pasar tenaga kerja yang masih ketat. Data ini dapat menjaga Federal Reserve tetap pada jalur kenaikan suku bunga yang agresif kedepannya.
Dalam sebuah laporan terpisah disebutkan bahwa lapangan kerja swasta meningkat 235.000 pekerjaan bulan lalu, jauh melebihi ekspektasi pasar yang menilai hanya akan naik 150.000 saja.
Indek Dolar AS (DXY) naik terhadap sekeranjang mata uang, dengan melonjak 0,9% ke puncak hampir satu bulan di 105,27 sebelum turun kembali dan membukukan kenaikan sebesar 0,03% pada 105,15. DXY berada di jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 1,5%, tercatat sebagai yang terbesar sejak September.
Lonjakan greenback ini mengetuk Poundsterling, dimana pasangan GBP/USD bergerak turun ke level terendah dalam enam minggu di $1,1873. Saat ini, pasangan GBP/USD diperdagangkan pada $1,1922. Demikian pula dengan euro, pasangan EUR/USD ini harus anjlok 0,8% ke level terendah lebih dari tiga minggu di $1,0515 di sesi sebelumnya, dan terakhir stabil di $1,0519.
Terhadap yen Jepang, pasangan USD/JPY naik 0,6% dan mencapai puncak satu minggu di 134.045 yen semalam, dan terakhir dibeli 133,44 yen. Sementara dalam perdagangan dengan Dolar Selandia Baru, pasangan NZD/USD naik 0,02% menjadi $0,6224, menyusul penurunan 1% pada hari Kamis, dan berada di jalur untuk kerugian mingguan hampir 2%, yang terburuk sejak September.
Perhatian pasar sekarang mengalihkan perhatian mereka ke laporan nonfarm payrolls yang diawasi ketat pada hari Jumat, dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan AS. ekonomi telah menambahkan 200.000 pekerjaan pada bulan Desember. Akan ada sejumlah kejutan, termasuk kejutan terbalik yang bisa membuat The Fed tetap bersikeras untuk terus menaikkan suku bunga.
Angka inflasi kilat bulan Desember untuk zona euro juga akan keluar pada hari Jumat, di mana ekspektasi untuk tingkat inflasi tahunan sebesar 9,7%. Inflasi yang rendah akan membebani euro. Namun dari segi perspektif perdagangan, pelemahan terbaru dalam harga minyak dan gas yang telah kita lihat sebenarnya sangat positif untuk prospek pertumbuhan zona euro. Diharapkan euro akan mendapatkan lebih banyak dukungan kedepannya.