Minyak mentah WTI memangkas kerugian baru-baru ini di sekitar $88,50 sementara membukukan kerugian intraday pertama dalam tiga hari selama sesi Asia di hari Kamis (03/11/2022). Harga minyak mentah dalam perdagangan sebelumnya sempat naik ke level tertinggi sejak 12 Oktober sebelum kemudian berbalik turun dari garis resistensi selama empat bulan.
Namun demikian, pergerakan turunnya ini tetap di luar garis DMA-50 dan membuat harapan para pembeli tetap terjaga. Selain itu, hal yang dapat menantang bias bearish adalah RSI yang terus meningkat (14), dimana kondisinya masih belum overbought.
Upaya koreksi harga pada awal perdagangan hari ini masih sulit dipahami kecuali mampu menembus level support 50-DMA di $85,80. Ini akan mengkonfirmasi penurunan yang lebih luas dan mengekspose level support kunci jangka pendek berupa garis tren miring ke atas dari perdagangan di tanggal 27 September, yakni di dekat harga $85,30.
Penerobosan harga dibawah $85,30, akan membuka target penurunan ke $81,30 dan $80,95 yang merupakan posisi terendah awal September. Ini tentu akan menyenangkan para bear di pasar WTI sebelum mengarahkan mereka ke $80,00 dan terendah bulanan September di $76,08.
Sebaliknya, upaya menghapus kerugian lebih lanjut lewat kenaikan harga adalah menembus resistensi yang disebutkan di atas dari awal Juli, paling lambat mendekati $89,50. Kemudian harga dapat menjaga laju kenaikan setelah dapat menerobos resistensi di DMA 100 di sekitar harga $91,45.
Setelah itu, WTI yang dapat memikat para pembeli dapat mentargetkan kenaikan adalah puncak harga selama Oktober dan akhir Agustus, di dekat $92,65 dan $97,30.