Bursa saham Jepang pada hari Kamis (22/092/2022) ditutup pada level terendah dalam lebih dari dua bulan, karena investor bereaksi terhadap proyeksi hawkish Federal Reserve AS dan keputusan Bank of Japan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-mudah. Indeks Nikkei 225 dibuka turun 0,95% dan turun menembus angka 27.000 untuk pertama kalinya sejak 19 Juli. Kemudian sedikit pulih dan berakhir turun 0,58% pada 27.153,83.
Penurunan Nikkei mengikuti penurunan secara luas di Wall Street setelah Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diharapkan secara luas dan mengisyaratkan tidak ada penurunan dalam pendekatannya untuk mengatasi inflasi, memperkirakan kenaikan yang lebih substansial pada grafik “dot plot“. Kenaikan suku bunga seperti yang diharapkan, tetapi revisi ke atas dari dot plot dianggap hawkish dan membuat beberapa orang berpikir tentang prospek jangka panjang pengetatan moneter.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan berpidato pada konferensi pers setelah pasar tutup di Jepang, dengan investor siap untuk petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan bank di masa depan. Terlihat dari sejumlah pernyataan Kuroda adanya bias akomodatif yang kuat sehingga dapat memicu pelemahan yen lebih lanjut. Yen dalam perdagangan USD/JPY sempat mencapai level terendah baru 24 tahun di 145.405 terhadap dolar setelah pengumuman BOJ dan terakhir diperdagangkan di 144,97.
Dari 225 konstituen indeks Nikkei, 150 turun, 63 naik, dan 12 diperdagangkan datar. Fast Retail Co Ltd., SoftBank Group Corp. dan Recruit Holdings Co Ltd. menjadi pemimpin penurunan pada indeks. Toyota Motor Corp. naik 1,4% menjadi dampak positif terbesar. Bursa saham Jepang sendiri akan ditutup besok untuk hari libur nasional.