ESANDAR – Bursa saham Hong Kong dan China melanjutkan kemerosotannya pada perdagangan di hari Jumat (30/07/2021) setelah sempat menguat di sesi sebelumnya. Indek utama membukukan kinerja bulanan terburuk mereka dalam beberapa tahun, karena kekhawatiran terus-menerus atas tindakan keras yang berlebihan dari pemerintah China untuk menenangkan pasar.
Indek CSI300 China ditutup turun 0,8% dan membukukan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober 2018, sementara Indek Shanghai turun 0,42%, menutup bulan terburuk sejak Mei 2019. Hal ini berdampak pada penurunan sejumlah saham China di bursa saham Hong Kong.
Sementara di Bursa Hong Kong sendiri juga terjadi kemerosotan yang ditimbulkan oleh saham-saham di sektor teknologi. Ini membuat indek Hang Seng mencatatat penurunan bulanan terbesar mereka sejak Oktober 2018. Indek Hang Seng ditutup turun 1,4%, setelah reli 3,3% pada perdagangan di hari Kamis. Raksasa teknologi seperti Meituan dan Alibaba memimpin penurunan pada perdagangan di hari ini.
Investor global telah membuang saham-saham perusahaan China setelah Beijing melarang les untuk mencari keuntungan pada mata pelajaran inti sekolah, menyusul tindakan keras awal tahun ini di sektor teknologi. Langkah regulasi telah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang risiko investasi di China.
Indeks Hang Seng di sektor teknologi anjlok 2,56%, memperpanjang penurunan mingguannya menjadi 6,7%. Sementara indeks sektor pariwisata China turun 3,83%. Saham layanan kesehatan di China juga turun tajam di tengah kekhawatiran sektor ini mungkin menjadi target regulator berikutnya.
Pasar sempat menguat pada perdagangan di hari Kamis setelah pemerintah China meningkatkan upaya untuk menenangkan kegelisahan investor dengan mengatakan kepada pialang asing untuk tidak “melebih-lebihkan” tindakan regulasi terbarunya. Wakil ketua Komisi Pengaturan Sekuritas China (CSRC) Fang Xinghai mengadakan pertemuan dengan bank investasi global pada Rabu malam dalam upaya untuk menopang kepercayaan, sementara media pemerintah bernyanyi bersama pada hari Kamis untuk mendukung pasar modal China.
“Kami tidak berpikir sinyal dari arus berita baru-baru ini cukup bagi kami untuk meningkatkan China menjadi kelebihan berat badan,” kata Morgan Stanley, mengutip kekhawatiran jangka panjang mengenai masa depan ekuitas China di bursa luar negeri, dan kemungkinan pembatasan investasi asing. di perusahaan Cina. “Umpan balik investor awal menunjukkan bahwa mereka tetap khawatir, dan mencari panduan dan tindakan yang lebih formal untuk meredakan potensi masalah ini.”
Data ekonomi akan diterbitkan oleh pemerintah China untuk menunjukkan aktivitas pabrikan dan jasa selama bulan Juli. Sedianya akan dirilis pada hari Sabtu. Pertumbuhan di sektor manufaktur diperkirakan akan sedikit melambat, menurut jajak pendapat Reuters.
Sementara kenaikan kasus COVID-19 di China juga mengurangi risk appetite di kalangan investor.