ESANDAR, Jakarta – Indek Dolar AS bertahan di 94, memberikan pukulan pada sejumlah mata uang lainnya. Euro sendiri bisa lolos setelah perhatian investor kembali tertuju ke mata uang tunggal ini menjelang pertemuan ECB minggu depan.
Pasangan mata uang AUDUSD memangkas kerugian dari level terendah, meski terbatas tetapi dan bisa bertahan di atas level kritis 0,7600. Sejak keputusan RBA pada Selasa pagi, AUDUSD bergerak dengan kecenderungan turun. RBA akhirnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 1,5%. Investor menunggu laporan GDP Australia.
Meski Dolar AS masih cukup kuat, perhatian investor bergerak ke Euro. Menurut Bloomberg, pejabat ECB akan melakukan diskusi tentang strategi penutupan QE pada 14 Juni. Meski kabar ini belum dapat dikonfirmasi, namun hal itu sudah cukup bagi euro untuk menguat. Permintaan Euro pun naik.
Pasangan GBPUSD terkena dampak penguatan EURUSD. Pound bergerak kembali ke level tertinggi setelah indek PMI dilansir sebesar 54.0 lebih baik dari ekspektasi sebesar 53. Membaiknya ekonomi Inggris menimbulkan harapan kenaikan suku bunga Bank of England. Namun risiko tetap tinggi menjelang pidato dari McCafferty dan Ramsden pada Rabu dan Kamis ini. Kabar Brexit menyita perhatian setelah PM. Theresa May dikatakan menunda penerbitan cetak biru pemerintahan hingga pertemuan puncak bulan ini dilakukan.
Pasangan mata uang USD/JPY terus bergerak stabil walau sempat melonjak di awal sesi Asia karena imbal hasil Obligasi naik lebih tinggi. Pasangan ini berhasil mencapai level kritis 110,00 sebelum terkoreksi. Sentimen negative Yen dari laporan tingkat pengeluaran Rumah Tangga Jepang yang jatuh 1,3% pada bulan April, dibawah ekspektasi 0,7%. PMI sektor Jasa di bulan April pada angka 51 juga di bawah ekspektasi 52,5.