Yen siap naik kembali

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pasangan USD/JPY break down dari kisaran konsolidasi intraday dan turun ke level terendah sejak akhir Mei selama bagian awal sesi Eropa di hari Jumat (13/01/2023). Pasangan ini saat ini diperdagangkan tepat di atas angka 128,00 dan tampaknya rentan untuk melanjutkan pergerakan depresiasinya. Dolar AS sendiri mengalami kesulitan menemukan permintaan dengan Indeks Dolar AS diperdagangkan datar sedikit di atas 102,00. Sentimen konsumen AS yang lemah dan ekspektasi inflasi yang melemah akan membuat dolar bearish hari ini.

Disisi lain, dengan tidak banyaknya data ekonomi dari AS, selain Indek sentimen konsumen University of Michigan yang diperkirakan akan lemah ditambah ekspektasi inflasi yang menurun, membuat Dolar tetap lemah disisa perdagangan akhir pekan ini. Pasangan USD/JPY diperkirakan masih akan tetap di bawah tekanan hingga pertemuan Bank of Japan Rabu depan, indek DXY dapat tetap bias ke area 102,00 dalam waktu dekat.

Dolar AS sendiri masih haru berjuang untuk memanfaatkan pemulihan moderatnya dan merana di dekat level terendah tujuh bulan, yang, pada gilirannya, menyeret pasangan USD/JPY lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut. Angka inflasi konsumen AS yang dirilis pada hari Kamis memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan melunakkan sikap hawkishnya. Selain itu, beberapa anggota FOMC mendukung kasus untuk kenaikan 25 bps yang lebih kecil di bulan Februari dan terus membebani greenback.

Yen Jepang, di sisi lain, mendapat dukungan dari spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) dapat melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgarnya pada tahun 2023. Selanjutnya, laporan pada hari Kamis menunjukkan bahwa BoJ akan meninjau efek samping dari kebijakan ultra-longgarnya. kebijakan dan dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki distorsi dalam kurva imbal hasil. Hal ini, pada gilirannya, mendorong obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun ke level tertinggi sejak pertengahan 2015 dan memberikan dorongan tambahan bagi JPY.

Aksi jual seputar obligasi pemerintah Jepang memaksa BoJ mengumumkan dua putaran pembelian darurat. Ini, bersama dengan kondisi yang sangat oversold pada grafik intraday, dapat membantu membatasi penurunan lebih lanjut untuk pasangan USD/JPY, setidaknya untuk saat ini. Pelaku pasar sekarang menantikan agenda ekonomi AS, yang menampilkan Indeks Sentimen Konsumen Michigan Awal untuk dorongan baru selama awal sesi Amerika Utara.