ESANDAR, Jakarta – Uni Eropa sedang menyusun tawaran damai yang diharapkan akan mengakhiri permusuhan perdagangannya dengan Gedung Putih. Langkah ini diambil guna menghindari tarif baja dan aluminium yang dikenakan pada blok tersebut dalam waktu dua minggu, menurut pejabat Eropa.
Untuk menyelesaikan tawaran itu, Uni Eropa kini sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam mengatasi apa yang keduanya lihat sebagai masalah praktik perdagangan dengan Cina yang tidak adil, kata para pejabat tersebut.
Perjanjian mini yang diusulkan memenuhi permintaan utama kepada Presiden Donald Trump yang sebelumnya meminta tarif yang lebih rendah untuk mobil AS, suku cadang, dan mesin industri yang masuk ke Eropa. Sebagai imbalannya Eropa akan dikenakan tariff yang lebih rendah, yang juga dapat berlaku untuk beberapa produk pertanian dan farmasi.
Uni Eropa juga akan meminta perusahaan-perusahaannya untuk diberikan akses ke pengadaan pemerintah AS, dimana sebelumnya dianggap sebagai rintangan yang sudah lama terjadi dalam negosiasi TTIP.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) akan menggunakan pertemuan musim semi para menteri keuangan global dan gubernur bank sentral untuk “menyatukan orang-orang” dan meredakan ketegangan perdagangan, kata David Lipton, pejabat nomor dua badan itu, pada hari Rabu (18/04).
“Ada kepentingan bersama dalam globalisasi untuk bisa bertahan lama,” kata David Lipton pada konferensi yang disponsori oleh Komite Bretton Woods. Akan sangat ironis bila ketegangan perang dagang ini bisa menggagalkan pemulihan ekonomi global. Bagaimanapun juga, sektor perdagangan telah membantu pemulihan ekonomi global dari krisis keuangan.
Meski demikian, David Lipton dapat mengerti bahwa dalam posisi AS yang menyampaikan kekhawatiran tentang praktik perdagangan yang tidak adil Cina. Meski demikian ia menilai pemerintahan Presiden Donald Trump seharus bisa menahan diri dari pada menciptakan hambatan-hanbatan baru dalam perdagangan. Washington diharapkan bisa fokus pada pendekatan yang luas dan kooperatif, katanya. Oleh sebab itu, Amerika Serikat harus menyadari bahwa kekhawatiran tentang praktik perdagangan Cina semestinya bisa dibagikan ke seluruh dunia, pungkas David Lipton. (Lukman Hqeem)