Emas tidak mampu mempertahankan kenaikan harga yang didapat pada awal perdagangan di hari Rabu (04/10/2023), jatuh selama delapan sesi beruntun bahkan ketika dolar AS juga turun dari level tertingginya dalam 11 bulan dan imbal hasil obligasi pemerintah menurun. Penurunan saat ini adalah kemerosotan harga emas yang paling brutal selama setahun terakhir ini.
Harga emas di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember ditutup turun $6,70 menjadi $1.834,80 per ounce. Penurunan ini terjadi bahkan ketika hambatan utama yang mendorong harga logam mulia ke level terendah sejak Maret mereda, yakni dolar dan imbal hasil Obligasi AS melemah.
Greenbacks melemah ditengah laporan terkini yang menunjukkan bahwa sektor swasta AS hanya menambah 89.000 pekerjaan pada bulan lalu. Hasil yang demikian ini di bawah ekspektasi pasar yang berharap ada kenaikan sebesar 150.000, demikian mengutip Marketwatch.
Indek dolar AS (ICE) terakhir terlihat turun 0,18 poin dari level tertinggi 11 bulan menjadi 106,82, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Sementara imbal hasil Treasury juga menurun, menjadi bullish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 5,109%, turun 7,5 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 5,1 basis poin menjadi 4,753%.