ESANDAR, Jakarta – Bank of Japan hari ini merilis hasil kajian mereka yang dikenal sebagai Tankan Survey. Kajian ini menilai seberapa besar tingkat kepercayaan pelaku bisnis terhadap kondisi ekonomi Jepang secara umum.
Hasil kajian ini, untuk pertama kalinya dalam dua tahun ini mengalami pelemahan. Hal ini mengindikasikan sikap kehati-hatian dikalangan produsen besar Jepang pada kuartal Januari-Maret. Mereka berhati-hati tentang prospek bisnis di tengah penguatan yen, penurunan saham dan langkah-langkah perdagangan terbaru AS.
Indeks utama mengukur sentimen produsen besar adalah pada plus 24 dalam periode tiga bulan, dibandingkan dengan plus 25 dalam survei sebelumnya pada bulan Desember, menurut survei Tankan kuartalan Bank of Japan.
Pembacaan membandingkan dengan perkiraan ditambah 25 oleh ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal. Indeks mewakili persentase perusahaan yang mengatakan kondisi bisnis menguntungkan dikurangi kondisi yang mengatakan tidak menguntungkan.
Hasil tankan terjadi pada akhir seperempat di mana yen naik 6% terhadap dolar, saham Jepang turun 5,8% dan AS menampar tarif pada baja dan aluminium tanpa memberi Tokyo pengecualian yang ditawarkan kepada sekutu dekat lainnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa sementara perusahaan terbesar Jepang tetap optimis tentang masa depan, beberapa perhatian telah muncul. Indeks tankan untuk non-produsen besar datang ke plus 23 dalam survei Maret, sesuai dengan hasil kuartal sebelumnya. Pembacaan cocok lebih rendah dari perkiraan oleh ekonom untuk plus 24.
Survei juga menunjukkan bahwa produsen besar melihat keuntungan jatuh 3,2% pada tahun yang berakhir Maret 2019. Itu didasarkan pada asumsi bahwa dolar akan diperdagangkan pada rata-rata ¥ 109,66 tahun bisnis ini, asumsi bahwa itu sendiri terlihat optimis. Dolar berada di Y106.31 pada awal jam Asia Senin.
Perusahaan-perusahaan besar berencana untuk meningkatkan investasi modal mereka pada tahun fiskal saat ini sebesar 2,3%. Angka tersebut dapat direvisi lebih tinggi pada kuartal-kuartal berikut karena perusahaan Jepang cenderung mengambil sikap hati-hati pada rencana investasi pada awal tahun.
BOJ membuat revisi reguler untuk perusahaan sampelnya, efektif dari data Maret. Setelah revisi, indeks difusi manufaktur besar Desember mencapai 26. (Lukman Hqeem)