ESANDAR – Harga minyak turun di awal perdagangan sesi Asia pada hari Rabu (26/06/2024) setelah sebuah kelompok industri melaporkan lonjakan stok minyak AS yang mengejutkan, memicu kekhawatiran tentang permintaan yang lebih lemah dari perkiraan di negara konsumen minyak terbesar tersebut.
Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka turun 19 sen, atau 0,2%, menjadi $84,82 per barel pada 07:23 WIB. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS di bursa berjangka juga turun 11 sen, atau 0,1%, menjadi $80,72 per barel.
American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS naik 914.000 barel dalam pekan yang berakhir 21 Juni, menurut sumber pasar yang mengetahui data tersebut. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah telah menurun hampir 3 juta barel pada pekan lalu.
Sementara data resmi pemerintah AS mengenai stok minyak dan bahan bakar akan dirilis pada pukul 21.30 WIB, malam ini.
Kekhawatiran seputar lemahnya awal musim berkendara di musim panas di AS turut bertanggung jawab atas merosotnya harga minyak pada sesi sebelumnya. API melaporkan lonjakan stok bensin AS sebesar 3,84 juta barel pada minggu lalu, kata sumber tersebut, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1 juta barel.
Meredanya kepercayaan konsumen AS bulan ini menambah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi, dan kenaikan dolar AS membebani minyak dan komoditas lainnya setelah komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve. Indeks dolar AS sedikit memperpanjang kenaikan pada hari Rabu setelah naik sekitar 0,1% terhadap sejumlah mata uang di sesi sebelumnya.
Dolar yang lebih kuat membuat minyak dalam mata uang dolar lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.