Nikkei memimpin penurunan bursa saham hari ini. (Lukman Hqeem / Foto Istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dari Tokyo, Selasa (01/10/2019) dikabarkan bahwa sentimen di antara pabrikan besar Jepang memburuk ke level terlemah dalam lebih dari enam tahun dalam tiga bulan hingga September di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan perlambatan di China dan negara-negara Asia lainnya, sebagaimana hasil survei yang dilakukan oleh bank sentral.

Indeks utama yang mengukur sentimen produsen besar berada di plus lima pada periode Juli-September, dibandingkan dengan ditambah tujuh pada survei Juni sebelumnya, menurut survei tankan triwulanan Bank of Japan.

Indeks tersebut merepresentasikan persentase perusahaan yang mengatakan bahwa kondisi bisnis menguntungkan dikurangi yang mengatakan kondisi tersebut tidak menguntungkan.

Angka itu adalah yang terendah sejak Juni 2013, meskipun lebih tinggi dari perkiraan plus dua dari jajak pendapat ekonom oleh penyedia data Quick.

Kemunduran kemungkinan akan menambah tekanan kepada Bank Jepang untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut ketika dewan kebijakan bertemu pada 30-31 Oktober. Gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan bank akan memeriksa kondisi ekonomi pada pertemuan berikutnya dan mengambil langkah-langkah tambahan “tanpa ragu-ragu”, jika perlu.

Kajian tersebut menunjukkan perusahaan-perusahaan Jepang tidak terlalu percaya diri tentang prospek. Produsen besar memperkirakan indeks utama turun menjadi dua dalam tiga bulan ke depan, sementara non-produsen memperkirakan akan turun menjadi 15 dari 21 dalam survei September, yang mencerminkan kehati-hatian terhadap dampak kenaikan pajak penjualan nasional menjadi 10% dari 8% , yang mulai berlaku Selasa.

Perusahaan besar juga semakin berhati-hati dengan rencana investasi mereka. Mereka berencana untuk meningkatkan investasi modalnya pada tahun fiskal berjalan yang berakhir pada Maret 2020 sebesar 6,6%, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 7,4% yang diproyeksikan tiga bulan lalu. (Lukman Hqeem)