Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Amerika Serikat di Wall street berakhir dengan kenaikan dalam perdagangan di hari Senin (30/09/2019). Kenaikan ini ditopang oleh naiknya saham-saham di sektor teknologi dan data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di China. Disisi lain, ada laporan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan perang dagangnya dengan China dengan menghapus perusahaan-perusahaan Cina dari bursa AS.

Presiden A.S. Donald Trump melihat langkah itu sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk membatasi investasi A.S. di perusahaan-perusahaan Cina, sebagaimana dikutip Reuters pada hari Jumat, meskipun tidak jelas bagaimana delisting semacam itu akan bekerja.

Indeks saham MSCI naik 0,16%, mengikuti kenaikan 0,1% untuk Indek Euro 600. Di Wall Street, Indek Dow Jones naik 95,9 poin, atau 0,36%, menjadi 26.916,15, Indek S&P 500 naik 14,89 poin, atau 0,50%, menjadi 2.976,68 dan Indek Nasdaq naik 59,71 poin, atau 0,75% , ke 7.999,34.

China sendiri telah memperingatkan bahaya ketidakstabilan di pasar global dari “decoupling” yang dilakukan Amerika Serikat, menggarisbawahi respons Departemen Keuangan AS yang mengatakan tidak ada rencana segera untuk memblokir listing perusahaan-perusahaan China.

Ada beberapa tanda bahwa investor melarikan diri ke aset safe-haven, sebagaimana terlihat dari kenaikan imbal hasil Obligasi tenor 10-tahun ke 1,6732%, dari 1,673% pada akhir Jumat.

Pelaku pasar mengatakan ancaman delisting dilihat hanya sebagai taktik sebelum pembicaraan perdagangan AS-China dilanjutkan minggu depan. Investor terbiasa dengan pertengkaran dari Trump sebelum dia menghentikan retorikanya, kata Luca Paolini, kepala strategi di Pictet Asset Management. “Ini adalah strategi yang telah kita lihat di masa lalu – menjaga tekanan sangat tinggi dan kemudian menerima kesepakatan apa pun yang mungkin,” katanya. Setiap kemajuan dalam pembicaraan bulan depan mungkin tidak akan mencapai kesepakatan komprehensif, tambahnya. “Lebih mungkin daripada tidak akan ada semacam perjanjian yang akan lebih bersifat kosmetik.”

Sentimen kenaikan bursa juga didapatkan pasar dari data yang dirilis oleh China pada hari Senin yang menunjukkan adanya pelemahan ekspor yang berkelanjutan tetapi ada peningkatan yang mengejutkan dalam indikator konsumsi domestik. Bursa China sendiri akan libur dalam sepekan yang menandai peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Dolar sedikit berubah terhadap sekeranjang enam mata uang utama . dimana Indek Dolar AS naik 0,1% menjadi 99,117. Awal bulan ini mencapai 99,37, tertinggi dalam lebih dari dua tahun. 

Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah merosot ketika perang perdagangan terus membebani prospek pertumbuhan China, selaku importir minyak mentah terbesar di dunia. Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka turun 1,3% menjadi $ 61,47 per barel, sementara minyak mentah AS turun 0,9% menjadi $ 55,43. (Lukman Hqeem)