Bursa saham masih menahan kerugian dan berakhir di zona merah pada perdagangan di hari Selasa (21/11/2023) sementara harga emas justru melonjak setelah risalah pertemuan terbaru Federal Reserve tidak menunjukkan kejutan besar, menghentikan kenaikan lima hari berturut-turut di S&P 500.
Indek Dow Jones berakhir dengan turun 62.61 atau sebesar minus 0.18% ke level 35.151. Indek S&P 500 ditutup turun 9.16 atau minus 0.2% ke level 4547. Sementara NASDAQ juga berakhir turun sebesar 84.55 atau sebesar minus 0.5% ke level 14.284.
Para pejabat The Fed sepakat bahwa mereka dapat mengambil pendekatan hati-hati dalam menaikkan suku bunga AS ke depan, dan hanya perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi “jika” informasi yang masuk menunjukkan kemajuan yang tidak memadai dalam menurunkan inflasi.
Anggota komisi tersebut tampaknya berada dalam mode “tunggu dan lihat”, dengan bersedia bersabar sambil menunggu lebih banyak data yang dapat membantu mereka melihat dengan jelas lintasan inflasi. Pasar sendiri memperkirakan hampir tidak ada peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut, dan peluang penurunan suku bunga sebesar 60% pada Mei 2024, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Saham-saham teknologi berkinerja buruk, dimana Nasdaq sebagai indeks saham utama terlemah, turun 0,6%. Begitu juga sub sektor tekonologi di S&P 500 juga terlemah dengan penurunan 0,8%.
Sementara itu, harga emas semakin bersinar dimana harga spot bergerak melewati angka $2.000 ke level tertinggi dalam tiga minggu. Kenaikan harga emas sejalan dengan penurunan bunga Obligasi AS tenor 10 tahun di 4,41%.