Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Emas berjangka naik pada perdagangan di hari Selasa, melampaui $2.000 per ounce dan menuju penutupan tertinggi sejak akhir Oktober. Aksi beli emas yang kuat telah dilakukan oleh bank-bank sentral, bersama dengan tanda-tanda meredanya inflasi AS sehingga mengangkat ekspektasi untuk diakhirinya kenaikan suku bunga Federal Reserve, memberikan dukungan yang dibutuhkan logam mulia untuk diperdagangkan di atas tingkat harga psikologis tersebut.

Para pedagangn emas melihat pola permintaan pembelian yang kuat dari Asia dimana India mengimpor lebih banyak emas secara signifikan pada bulan Oktober dibandingkan perkiraan bulan lalu. Impor emas ke India melonjak pada bulan Oktober ke level tertinggi dalam 31 bulan karena bank sentral global mempertahankan minat beli mereka yang kuat.

Sentimen ini ketika dikombinasikan dengan suku bunga yang turun dari level tertingginya baru-baru ini, membuka harapan akan adanya perubahan kebijakan The Fed dan melemahnya dolar AS bulan lalu. Harga emas sontak berada pada posisi yang sangat baik untuk membuat pergerakan signifikan di atas $2.000 per ounce saat ini dan siap menantang rekor harga tertingginya.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik $21,30, atau 1,1%, menjadi $2,001.60 per ounce di Comex. Harga untuk kontrak teraktif belum pernah mengakhiri sesi di atas $2.000 dan menetap di level tertinggi sejak 30 Oktober, menurut Dow Jones Market Data.

Harga emas telah mencapai rekor harga tertinggi dalam mata uang asing. Pergerakan terobosan yang mencapai rekor tertinggi harga emas dalam dolar AS akan memicu gelombang minat beli lainnya, termasuk sebagian besar pembeli emas Barat yang absen.

Diyakini bahwa emas berada dalam “posisi yang sangat baik” untuk bergerak ke rekor tertinggi, meskipun sebagian besar pengamat harga emas telah “kehilangan kepercayaan.” Para pembeli emas dari Barat bergabung dengan banyak negara lain di dunia, kita bisa melihat pergerakan harga terobosan yang agresif” tidak hanya mencapai $2.500 per ounce, perkiraan harga yang populer, namun lebih tinggi hingga $3.000 dan seterusnya.

Sementara itu, harga emas berjangka paling aktif naik ke rekor tertinggi intraday sebesar $2,089.20 pada 7 Agustus 2020 dan harga tertinggi sepanjang masa sebesar $2,069.40 pada 6 Agustus 2020, menurut Dow Jones Market Data. Emas telah “memulihkan secara konsisten sejak awal Oktober, sementara ekspektasi kebijakan moneter bergeser dan spekulasi terhadap kenaikan suku bunga lainnya mereda.

Data ekonomi baru-baru ini juga memperkuat kinerja emas. Sebagaimana dilaporkan bahwa angka inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan pada minggu lalu memperkuat gagasan bahwa tidak ada lagi kenaikan suku bunga yang akan terjadi tahun ini dan mendorong ekspektasi bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Risalah pertemuan Federal Reserve awal bulan ini yang dirilis Selasa juga menunjukkan bahwa para pejabat bank sentral masih khawatir bahwa ekonomi AS yang kuat akan menyebabkan percepatan kembali inflasi. Risalah tersebut menunjukkan bahwa seluruh pejabat Fed sepakat bahwa yang terbaik adalah melanjutkan dengan hati-hati.

Biaya hidup di AS tidak berubah pada bulan Oktober, menurut data yang dirilis 14 November, sementara harga konsumen inti naik tipis sebesar 0,2% pada bulan itu. Sementara itu, pada hari Selasa, pembacaan indeks ekonomi utama AS menunjukkan penurunan sebesar 0,8% pada bulan Oktober, penurunan dalam sembilan belas bulan berturut-turut.

Pergerakan harga emas telah dihalangi oleh berbagai upaya untuk menembus ke level tertinggi baru. Energi yang terpendam dalam emas siap dilepaskan. Energi yang terpendam dalam emas siap dilepaskan. Ada risiko geopolitik tercermin dalam besarnya minat beli emas oleh banyak bank sentral global. Suku bunga yang terlalu tinggi, dan inflasi yang tidak mencapai target yang diinginkan hanya akan menambah tekanan pada harga emas di masa depan.