Indikator Ekonomi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sejumlah indikator ekonomi yang dirilis pada Rabu (02/01) mengecewakan pasar. Hal ini menyumbang kekhawatiran baru dikalangan investor akan ketidakpastian ekonomi global.


Pemerintah China melaporkan bahwa aktivitas pabrikan melemah. Untuk pertama kalinya dalam 19 bulan aktivitas pabrik di Negeri Tirai Bambu ini melemah pada bulan Desember. Kontraksi ini mengindikasikan efektifitas dampak Perang Dagang AS – China dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Indek pembelian manajer di seluruh negeri mengungkapkan adanya perlambatan manufaktur di bulan terakhir 2018. Tergelincir ke wilayah kontraksi di 49,7 pada bulan Desember.


Paska laporan ini, bursa Saham Asia bergerak di zona merah. Dengan data ekonomi China tersebut, Investor merasa tidak nyaman dan melakukan aksi safe haven. Melemahnya Bursa Asia merembet ke Eropa dan Wallstreet. Bursa saham AS akhirnya mampu lolos dari zona merah dengan berakhir positif, atas aksi beli kembali menjelang penutupan perdagangan.


Pertumbuhan manufaktur Jerman melambat dibulan Desember. Tatanan baru gagal dalam tinggkat rata-rata yang tercepat selama empat tahun ini. Demikian hasil jajak yang dilakukan pada Rabu (02/01) waktu setempat. Indek PMI Jerman turun ke posisi terendah dalam 33 bulan ini diangka 51,5 dari sebelumnya di 51,8 pada bulan November. Meski turun, namun masih diatas ambang pertumbuhan pada angka 50. Penurunan ini terjadi untuk kesebelas kalinya sepanjang tahun 2018.

Indikator ini mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi Jerman mengalami pendinginan. Jerman mendapatkan angin sakal dari Perang Dagang AS – China dan melemahnya permintaan dari zona Eropa.


Sementara itu, akitifitas Manufaktur Inggris naik keposisi tertinggi dalam enam bulan ini dibulan Desember. Sejumlah perusahaan Inggris dikabarkan telah melakukan persiapan menghadapi masa ketidakpastian seputar tenggat waktu pemisahan Inggris dari Uni Eropa, yang akan berlaku dalam tiga bulan kedepan. IHS Markit menyatakan indek naik ke angka 54,2 lebih tinggi dari perkiraan sebesar 52,6. Bulan sebelumnya hanya sebesar 53,6.


Hasil pertemuan kongres AS dengan pemerintah, terkait penutupan sebagian layanan pemerintah, tidak membuahkan hasil. Hal ini membuat penutupan ini masih akan berlangsung lebih lama.


Presiden AS Donald Trump masih minta agar Demokrat menyetujui anggaran sebesar $ 5 miliar untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Usulan ini yang alot dan mendapat tentangan sejak awal dari kubu Demokrat.


Dilain pihak, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meluncurkan “peringatan” untuk Trump dalam pidato Tahun Baru. Dikatakan bahwa negaranya akan mengambil “jalan baru” dalam negosiasi nuklir jika sanksi ekonomi Amerika tidak dicabut, meskipun dia juga menegaskan bahwa dia terbuka untuk pertemuan lain dengan Trump untuk menangani masalah-masalah luar biasa. (LH)