Harga Minyak mentah melemah oleh aksi profit taking

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

West Texas Intermediate (WTI), di bursa berjangka di NYMEX, Amerika Serikat telah berbalik sideways di sekitar harga $76,70 setelah gagal bertahan di atas resistensi kritis $77,50 pada perdagangan di hari Rabu (14/12/2022). Untuk saat ini, mantra kemenangan dalam tiga hari pada perdagangan minyak diperkirakan akan berakhir karena sentimen pasar telah berubah menjadi bearish.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) telah naik mendekati 103,90 karena pedoman kebijakan Federal Reserve (Fed) yang hawkish telah memperkuat suasana penghindaran risiko.

Dalam skala harian, harga minyak telah menunjukkan pemulihan setelah membentuk pola candlestick Three White Soldiers. Pola kandil yang demikian ini adalah contoh realistis dari tindakan pembelian responsif oleh pelaku pasar dan memperkuat peluang pembalikan bullish.

Harga minyak mentahpun telah berbalik secara dramatis setelah mencetak level terendah baru 11 bulan di $70,27 di minggu lalu. Dengan kondisi saat ini dimana Exponential Moving Average (EMA) 20 periode di sekitar $77,50 telah bertindak sebagai barikade utama bagi kenaikan harga minyak lebih lanjut.

Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) (14) telah bergeser ke kisaran 40.00-60.00 dari kisaran bearish 20.00-40.00, yang menandakan bahwa bias turun telah memudar. Pergerakan naik di atas tertinggi Rabu di $77,76 akan mendorong harga minyak menuju resistensi psikologis di $80,00, selanjutnya akan mencoba untuk mentest kembali harga tertinggi 5 Desember di $82,74.

Sebagai alternatif, jika terjadi penurunan harga yang menentukan di bawah level terendah 11 bulan di $70,27 akan menyeret aset menuju level terendah 21 Desember 2021 di $68,49 dan level terendah 20 Desember 2021 di $66,09.