Harga Minyak

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga minyak mentah telah berkonsolidasi akhir-akhir ini, menghentikan tren naik sejak bulan Juni. Meskipun harga-harga stagnan dalam beberapa hari terakhir, paparan pedagang eceran tidak mengalami hal tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan melihat dalam Analisa teknikal Sentimen Klien IG (IGCS), yang biasanya berfungsi sebagai indikator pelawan (contra indicator). Indikatornya menunjukkan bahwa pertaruhan penurunan perlahan-lahan meningkat.

Secara umum, sentiment harga minyak mentah memang masih bullish, namun sebagaimana disebutkan bahwa IGCS melihat peluang dalam pola yang berlawanan. Menurut IGCS, hanya 36% pedagang ritel yang memiliki net-long WTI. Karena kebanyakan dari mereka bias ke sisi bawah, hal ini terus memberikan petunjuk bahwa harga mungkin akan naik seiring waktu.

Hal ini terjadi karena taruhan penurunan telah meningkat masing-masing sebesar 12% dan 6% dibandingkan kemarin dan minggu lalu. Dengan mengingat hal tersebut, kombinasi keseluruhan keyakinan dan perubahan terkini menawarkan bias perdagangan pelawan bullish.

Mengacu pada pergerakan pasar secara harian, terlihat bahwa minyak mentah WTI tidak mampu menembus Moving Average 20 hari, yang bertahan sebagai support karena harga meninggalkan sumbu yang lebih rendah. Hal ini juga memperkuat level ekstensi Fibonacci 61,8% di 88,75, mempertahankan bias teknis bullish yang lebih luas. Jika terjadi penembusan lebih rendah, perhatikan titik belok 84,84 dan MA 50-hari.

Level tersebut mungkin bertahan sebagai level support, mempertahankan fokus sisi atas yang lebih luas. Jika tidak, mendorong lebih tinggi dari sini akan menempatkan fokus pada harga tertinggi bulan November (92,43 – 93,72), yang melemahkan Bearish Engulfing yang muncul minggu lalu.