harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas dalam perdagangan bursa berjangka naik pada Rabu (20/02). Ini mencetak penyelesaian tertinggi dalam 10-bulan ini. Kenaikan dipicu harapan pembicaraan perdagangan AS-China yang menjanjikan. Keyakinan akan membaiknya kondisi ekonomi China paska kesepakatan ini tercapai, mendukung harapan kenaikan permintaan untuk logam juga.

Pada penutupan perdagangan hari Rabu (20/02) sebelum risalah FOMC The Fed diumumkan, harga emas untuk pengiriman April di bursa Comex naik $ 3,10, atau 0,2%, dan menetap pada harga $ 1,347.90 per troy ons. Harga sempat menyentuh level tertinggi di $ 1,349.80. bagi kontrak yang paling aktif ini, prestasi ini mencatatkan penyelesaian tertinggi sejak 19 April.

Sayangnya, dalam perdagangan bursa elektronik, setelah risalah pertemuan FOMC bulan lalu diumumkan, harga emas berjangka justru turun dari posisi penutupan perdagangannya menjadi $ 1,342.50 per troy ons.

Risalah FOMC mengungkapkan bahwa “beberapa” pejabat melihat perlunya kenaikan suku bunga lebih banyak jika inflasi datang di atas perkiraan, sementara yang lain mengatakan kenaikan akan diperlukan jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan.

Sebelumnya, The Fed telah mengejutkan pasar Emas pada akhir bulan lalu ketika tiba-tiba menunda pergerakan suku bunga di masa depan. Hal ini membuat harga emas naik, merespon pelemahan Dolar AS atas keputusan The Fed ini. Hasil ini melengkapi kekhawatiran tentang perlambatan global, kekhawatiran Brexit dan sekarang pembicaraan perdagangan AS-China dan politik AS menjadi alasan bagi investor untuk mencari tempat berlindung lain seperti emas.

Pembicaraan dalam menyelesaikan perang dagang AS-China kembali dilanjutkan di Washington pada minggu ini setelah diskusi tingkat tinggi pekan lalu di Beijing. Kesepakatan perdagangan akan positif untuk prospek pasar negara berkembang, sehingga memberi keuntungan bagi emas.

Pusat pandangan investor memang tengah mencari tempat yang aman, dimana emas terpapar ke pasar negara berkembang, yang merupakan lebih dari setengah permintaan globalnya. Dengan latar belakang ekonomi yang membaik di pasar negara berkembang dan penguatan mata uang lokal versus dolar AS menjadi pertanda baik untuk permintaan emas. Seperti halnya China, di mana permintaan emas selama beberapa tahun terakhir semakin lemah karena konsumen semakin khawatir tentang prospek ekonomi.

Sayangnya, Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Rabu, bahwa baru-baru ini mereka menutup rekomendasinya untuk posisi beli emas dan menahannya, posisi yang telah diprakarsainya pada bulan September. Ada beberapa alasan, salah satunya mengutip kemungkinan Fed. dengan harapan the Fed melakukan kenaikan suku bunga.