ESANDAR – Dolar AS diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin (17/08/2020) karena pergerakan risk-on merusak selera pasar untuk aset safe-haven dan meningkatkan saham-saham AS, mengirim Nasdaq ke level tertinggi sepanjang masa.
Selain Nasdaq yang bisa mencapai posisi tertingginya, indeks S&P 500 juga hampir menyentuh level tertingginya pula. Kedua indeks tersebut terangkat oleh hasil signifikan saham Nvidia dan saham teknologi lainnya.
Pergerakan risk-on di bursa saham membantu mendorong Indeks Dolar AS yang turun 0,21% pada hari Senin, terakhir terlihat di 92,817. Dolar AS semakin tertekan setelah pengumuman data yang lemah dari survei manufaktur regional, menambah keraguan bahwa pemulihan AS tetap goyah.
Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York turun menjadi 3,7 pada Agustus dibandingkan 17,2 pada Juli, dan jauh lebih rendah dari perkiraan 15 poin oleh survei ekonom Reuters. Angka tersebut mengindikasikan perlambatan di sektor manufaktur AS meskipun hasilnya sebagian diimbangi oleh data perumahan yang kuat yang dirilis sebelumnya.
Sementara itu, angka keyakinan bagi para pengembang perumahan di AS bertambah kuat selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Agustus, menyamai rekor tertinggi, karena tingkat suku bunga terendah yang mendorong lonjakan konsumen, terutama di pasar pinggiran kota yang meningkat daya tariknya sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
Selanjutnya para investor akan fokus di minggu ini pada rilis risalah rapat kebijakan terakhir Federal Reserve dan konvensi pencalonan Partai Demokrat AS.
Pada risalah Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu, para pelaku pasar akan mencari petunjuk apa pun tentang antisipasi perubahan dalam prospek kebijakan bank sentral AS. Spekulasi tersebar luas bahwa bank sentral tersebut akan mengadopsi target inflasi rata-rata, yang akan berusaha mendorong inflasi di atas 2% untuk beberapa waktu untuk menutupi tahun-tahun di mana tingkat inflasi berada di bawahnya.