Reserve Bank of Australia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Diawal Agustus 2022, Reserve Bank of Australia mengadakan pertemuan berkala. Salah satu agenda yang diputuskan adalah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Dengan kenaikan ini, suku bunga acuan Australia menjadi sebesar 1,85 %. Ini merupakan suku bunga tertinggi sejak April 2016. Secara akumulatif, RBA menaikkan suku bunga acuan sebanyak 175 basis poin hanya dalam empat pertemuan terakhir secara berturut-turut.

Selain keputusan tersebut, hari ini dipublikasikan risalah pertemuan tersebut kepada public. Dalam penyampaian risalah ini, tersirat bahwa para anggota Dewan pengambil kebijakan Bank Sentral ini berharap dapat melakukan sejumlah langkah lebih lanjut dalam proses normalisasi kondisi moneter selama beberapa bulan ke depan. Namun demikian, tidak ada pernyataan lebih lanjut yang lebih rinci mengenai kapan kebijakan atau langkah-langkah tersebut akan dilakukan.

Dalam proyeksi ekonominya, mereka melihat bahwa laju inflasi diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2022 ini.  Oleh sebab itu, mereka akan berusaha untuk melakukan berbagai cara dalam membuat ekonomi tetap stabil. Keyakinan mereka tentang inflasi, diperkirakan akan mulai turun kembali ke atas kisaran target bank sentral pada 2 – 3 % pada akhir 2024.

Para anggota Dewan kebijakan ini setuju bahwa proses normalisasi kondisi moneter sudah selayaknya dilanjutkan, dimana ketahanan ekonomi terus menjadi yang paling nyata di pasar tenaga kerja Australia. Anggota Dewan mempertimbangkan risiko terhadap prospek global, yang condong ke sisi bawah. Oleh sebab itu, perilaku pengeluaran rumah tangga terus menghadirkan sumber utama ketidakpastian untuk prospek.

Kedepannya, para anggota Dewan Kebijakan ini akan memperhatikan dengan seksama bagaimana keseimbangan berbagai faktor mempengaruhi prospek pengeluaran. Kenaikan suku bunga selama beberapa bulan terakhir telah diperlukan untuk membawa inflasi kembali ke target