ESANDAR, Jakarta – Donald Trump bersikukuh pada rencana untuk menaikkan tarif baja dan aluminium, namun Wall Street lebih menyukai apa yang didengarnya dari Kongres. Para legislator AS mendesak presiden untuk mempertimbangkan kembali.
Presiden Donald Trump menyatakan bahwa dia tidak akan mundur dari rencananya untuk mengenakan tarif impor baja dan aluminium meski Ketua DPR Paul Ryan menolak rencana tersebut, dengan mengatakan bahwa ekonomi AS. bisa menderita. Anggota DPR yang bertugas dengan kebijakan pajak dan perdagangan menyusun surat yang ditujukan kepada Trump yang mengungkapkan kekhawatiran tentang prospek pembatasan perdagangan.
Tarif baru ala Donald Trump berisiko menjalar lebih jauh dari AS. ke Asia. Sebelumnya, presiden Trump telah mengundurkan AS dari perjanjian Trans Pacific Partnership (TPP) tahun lalu. Dampak dari tarif yang diajukan oleh Presiden Donald Trump “akan sangat kecil” untuk perdagangan antara A.S. dan Cina. Apa yang terjadi sekarang lebih untuk pertunjukan politik daripada untuk menjadi sebuah ancaman nyata ke Cina.
Bursa saham A.S. naik dan imbal Obligasi AS turun karena investor berspekulasi bahwa pembicaraan tarif Donald Trump yang sulit tidak akan diterjemahkan ke dalam kebijakan proteksionis yang paling parah. Sementara greenback sendiri naik terhadap sebagian besar rekan sebayanya.
Minyak mentah West Texas naik melewati $ 62 per barel. Di Eropa, ekuitas wilayah tersebut menghentikan penurunan empat hari setelah sebuah terobosan besar dalam perjalanan menuju pemerintah Jerman. Saham dan obligasi Italia adalah pecundang yang menonjol karena kelompok-kelompok politik anti-pembentukan melonjak dalam pemilihan hari Minggu.
Pedagang Asia akan berharap bahwa pertemuan RBA pada hari Selasa akhirnya menjadi sinyal yang baik. Gubernur Lowe kemungkinan akan memberikan pandangan optimis optimis mengapa bank sentral memegang suku bunga pada rekor rendah dalam rilis besar yang kemudian akan berlalu tanpa ada rasa senang atau kegentingan.
Di tempat lain, sejumlah data ekonomi akan terbit dimana dari pasar Asia menunggu data perdagangan Korea Selatan dan CPI, angka penjualan Australia dan AS. akan melaporkan pesanan pabrik dan barang tahan lama. (Lukman Hqeem)